REFERENSI BERITA - Asal usul Syekh Siti Jenar saat ini masih menjadi pertanyaan publik, pasalnya, tokoh yang mempunyai kontribusi besar dalam penyebaran agama Islam di Jawa ini masih simpang siur.
Dikutip dari museumnusantara.com Syekh Siti Jenar memiliki nama asli Sayyid Hasan Ali al Husaini atau dikenal juga dengan Syekh Abdul Jalil atau Syekh Lemah Abang.
Dibalik banyaknya julukan yang disandang oleh Syekh Siti Jenar, beliau pun diketahui memiliki darah Arab sepenuhnya dengan campuran darah Melayu.
Baca Juga: Eskalasi Ketegangan Meningkat, Vladimir Putin Siagakan Senjata Nuklir
Darah Melayu didapatkannya dari sang ibu, Siti Fatimah. Sedangkan, darah Arabnya diturunkan dari sang ayah, Syekh Datuk Soleh yang dikenal sebagai ahli tafsir kitab suci.
Dalam catatan yang ditemukan, Syekh Siti Jenar diyakini lahir sekitar tahun 1404 M di Persia atau yang sekarang disebut dengan Iran. jika diurutkan dari silsilahnya, para pengikutnya yakin bahwa beliau merupakan keturunan langsung Rasulullah melalui jalur Siti Fatimah dan Ali Bin Abi Thalib.
Baca Juga: Tunjukkan Solidaritas pada Anak-anak Penderita Kanker, Ganjar Pranowo Siap Cukur Gundul
Dalam perjalanan hidupnya, Syekh Siti Jenar atau Sayyid Hasan Ali al Husaini dititipkan di Padepokan Amparan Jati untuk menerima ajaran agama Islam. Padepokan tersebut didirikan oleh kakak sepupunya, Syekh Datuk Kahfi.
Setelah dewasa, Sayyid Hasan Ali al Husaini mengembara ke wilayah timur Tanah Jawa. pengembaraan itu kemudian diketahui oleh Majapahit. Atas perintah kakaknya sendiri, Shri Manganan Cakrabuana, ia diminta untuk berkontribusi dalam menyebarkan agama Islam di tanah Jawa.
Semasa hidupnya, Sayyid Hasan Ali al Husaini pernah bergabung dalam anggota Walisongo atas rekomendasi Sunan Ampel. Namun, ia keluar saat kepemimpinan Sunan Giri.
Baca Juga: Pembayaran Pajak yang masih Manual bisa Menghambat Pendapatan Daerah
Ia bahkan dipercaya untuk menjabat sebagai Panetep Panatagama ring Sunda menggantikan kakaknya. Ia juga pernah mendirikan sebuah padepokan dengan nama Krendasawa di kawasan Lemah Abang, Cirebon. Dari situlah Sayyid Hasan Ali al Husain mendapat julukan Syekh Lemah Bang.
Syekh Lemah Bang juga sempat mendapatkan gelar Sunan Jepara, karena ia turut menyebarkan agama Islam di Tanah Air.
Namun, gelar ini menimbulkan pro dan kontra karena ada ajarannya yang dinilai menyimpang sehingga Sunan Jepara tidak masuk dalam daftar Wali Songo.***
Artikel Terkait
Nama-Nama Sahabat Nabi yang Jarang Diketahui untuk Referensi Nama Bayi Laki-Laki
Menelusuri Akar Historis Halalbihalal, Benarkah Dipopulerkan Oleh Tukang Martabak Berkebangsaan India?
Kisah Dibalik Gedung Penyelenggara Konferensi Asia Afrika di Bandung Tahun 1955
Nostalgia: Lima Mainan Populer di Era Tahun 80-90-an yang Bikin Kangen
Detik-Detik Jatuhnya Kekhalifahan Abbasiyah di Baghdad oleh Pasukan Mongol
Kupu-Kupu Malam Dalam Pusaran Revolusi: Begini Peran Pekerja Seks Pada Masa Revolusi Kemerdekaan Indonesia
Sejarah Hubungan Indonesia dan Uni Soviet dan Penemuan Makam Imam Bukhari oleh Bung Karno
Menilik Konflik Ukraina, Perebutan Wilayah Antara Uni Soviet dan Jerman Tahun 1941-1944
Terkenal Se Nusantara, Ini Sejarah Ilmu Teluh dan Pelet di Banten
Mengenal Konvensi 1972 Tentang Larangan Penggunaan Senjata Biologis Dalam Perang