REFERENSI BERITA - Menurut Dr Fathi Zaghrut dalam bukunya, ada empat bencana terbesar yang dialami oleh umat Islam.
Pertama, direbutnya Palestina oleh pasukan salib, jatuhnya Baghdad oleh pasukan Mongol, berakhirnya peradaban Islam di Andalusia dan runtuhnya Kekhalifahan Ustmani.
Pengepungan Baghdad terjadi pada tahun 1258, berlangsung selama 13 hari dari tanggal 29 Januari 1258 sampai dengan 10 Februari 1258, yang dilakukan oleh pasukan Mongol dan pasukan sekutunya.
Baca Juga: Anak Sastra dan Bahasa Wajib Tahu, Begini Tips Gampang Buat Judul Novel
Baghdad merupakan ibu kota Khilafah Abbasyah pada waktu itu. Sebelum Mongol berhasil menaklukan Baghdad, kota itu sudah kalut, penuh prahara dan ancaman seluruh penjuru mata angin.
Pasukan Mongol yang kabarnya ganas dan ulung menunggang kuda sejenak lagi sampai di pintu-pintu Baghdad, bersiap melahap segala yang ada, membunuh yang hidup, merobohkan yang tegak, membakar yang utuh, dan menghancurkannya.
Khalifah Abbasiyah terkahir itu, Al-Musta'shim namanya, dalam ketegangan yang menjadi-jadi itu, ia malah asyik masyuk dengan selir-selirnya, menari bersama tanpa ingat Hulagu Khan sang jenderal Mongol sudah berada di batas wilayah Abbasiyah berbekal pedang siap melumatkan seluruh kota.
Baca Juga: Fadli Zon Ungkap Penyebab Kelangkaan Minyak Goreng di Indonesia
"Ia orang yang sangat menggemai hiburan. Mendengarkan musik dan nyanyian, hingga hampir tiada waktu kecuali di dalamnya terdapat sajian hiburan semacam itu meskipun satu atau dua jam," tutur Ibnu Ath Thuqthuqa, penulis menggambarkan sifat Al-Musta'shim.
Kejatuhan Baghdad yang saat itu adalah kota paling indah di muka bumi tidak bisa dihindari lagi. Pasukan Mongol yang dipimpin oleh Hulagu Khan memasuki Baghdad dengan penuh penghinaan.
Wanita-wanita Mongol datang berbekal pisau dan dengan ringannya membunuh sekelompok lelaki Arab. Sebab saat Baghdad jatuh, mental dan percaya diri kaum Muslimin begitu rapuh.
Saat itu tahun 1258 Masehi, mereka menghancurkan umat Islam setelah sebelumnya menjajah Polandia, Moskow dan Bulgaria di Eropa. Khalifah Al-Musta'shim menggigil ketakutan, ia sebelumnya menganggap kedatangan pasukan Mongol hanya mitos belaka.
Banyak gubernurnya yang telah mengingatkannya bahwa hari teror itu akan terjadi, namun Khalifah Al-Musta'shim sesuai dengan tulisan Abu Al-Muhasin:
Artikel Terkait
Inilah Pemimpin Muslim Terlama yang Memerintah Andalusia: 50 Tahun 6 Bulan, Siapkah Dia?
Nama-Nama Sahabat Nabi yang Jarang Diketahui untuk Referensi Nama Bayi Laki-Laki
Menelusuri Akar Historis Halalbihalal, Benarkah Dipopulerkan Oleh Tukang Martabak Berkebangsaan India?
Kisah Dibalik Gedung Penyelenggara Konferensi Asia Afrika di Bandung Tahun 1955
Nostalgia: Lima Mainan Populer di Era Tahun 80-90-an yang Bikin Kangen