Kisah Dibalik Gedung Penyelenggara Konferensi Asia Afrika di Bandung Tahun 1955

photo author
- Senin, 21 Februari 2022 | 21:47 WIB
Kisah dibalik gedung Konferensi Asia Afrika  (tangkap layar Instagram @ruangklasik_)
Kisah dibalik gedung Konferensi Asia Afrika (tangkap layar Instagram @ruangklasik_)

REFERENSI BERITA - Pada tanggal 18 sampai 24 April dilenggarakan Konferensi Asia Afrika dan menjadi sejarah penting bagi Indonesia bahkan dunia.

Konferensi Asia Afrika berlangsung di Kota Bandung, tepatnya di Gedung Merdeka, yang terletak di Jalan Asia Afrika, No 65 Bandung.

Masyarakat umum bisasanya hanya mengenal Gedung Merdeka sebatas tempat diselenggarakannya Konferensi Asia Afrika pada tahun 1955.

Baca Juga: Ormas MKGR Kota Serang Resmi Dilantik , Andika: Sukseskan Agenda Golkar Menangi Pemilu 2024

Padahal jauh sebelum itu, tempat bersejarah ini memiliki nilai historis yang cukup penting sejak masa pemerintahan Hindia Belanda.

Seperti dikutip Referensi Berita.com dari akun Instagram @ruangklasik_ Gedung Merdeka tempat diselenggarakannya Konferensi Asia Afrika ini dulunya bernama Gedung Societeit Concordia.

Pada 1870-an, aktivitas perkebunan di Kota Bandung menandai kemunculan perkumpulan Societeit Concordia.

Baca Juga: Menelusuri Akar Historis Halalbihalal, Benarkah Dipopulerkan Oleh Tukang Martabak Berkebangsaan India?

Saat itu, para preangerplanters atau pengusaha perkebunan mulai berdatangan ke Kota Bandung untuk membuka perkebunan-perkebunan besar di pinggiran kota.

Pada akhir pekan, mereka biasanya memutuskan untuk berlibur dan mencari hiburan di kota. Kemudian, mereka menyewa sebuah rumah sederhana di Jalan Braga, yang dahulu bernama Pedatiweg.

Pada 1879, komunitas ini resmi berdiri dengan nama Sociteteit Concordia. Anggota komunitas ini yaitu para preangerplanters dan para elite kota termasuk para pejabat pemerintahan Hindia Belanda di Kota Bandung.

Baca Juga: Nomor HP Manajer Fuji Diperjualbelikan Rp300 Ribu, Berikut Penjelasan Batara: Soalnya Aku...

Komunitas ini mengalami berbagai perkembangan, sehingga memerlukan tempat yang lebih luas untuk memenuhi berbagai aktivitas mereka.

Kemudian, mereka membangun sebuah gedung baru yang jauh lebih besar dan megah di sisi barat Jalan Braga, yang sekarang menjadi Museum Asia Afrika.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Suardi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X