REFERENSI BERITA - Sesungguhnya kaum wanita memiliki peran penting dalam masa pra dan pasca kemerdekaan Republik Indonesia.
Meski dalam buku sejarah kaum perempuan jarang tercatat, namun tidak sedikit peran kaum hawa dalam proses berdirinya republik ini.
Dosen sejarah Untirta, Dr. Ali Fadillah mengatakan hal itu saat menjadi nara sumber pada acara seminar bertajuk Kontribusi Pertempuan Dalam Sejarah Banten yang diadakan Badan Kesbangpol Kota Cilegon pada Jumat, 14 Oktober 2022 di Bintang Laguna.
Baca Juga: Petinggi Pelindo Pastikan Pembangunan Pelabuhan Bojonegara Kembali Dilaksanakan
"Dalam buku-buku sejarah memang nama kaum perempuan jarang tercatat. Makanya muncul idiom bahwa sejarah adalah milik laki-laki. Ini keliru. Sebab peran kaum perempuan sangat krusial," papar Ali Fadillah.
Menurut Ali Fadillah, menjadi pahlawan itu bukan berarti harus perang dan mengangkat senjata. Kaum perempuan pada masa perjuangan merebut kemerdekaan bisa disebut tak terhitung.
Mereka ada yang benar-benar berada di garis depan, ada yang di dapur menyiapkan makanan dan perbekalan bagi kaum laki-laki yang akan berperang, bahkan ada yang menjadi petugas palang merah.
Baca Juga: Potensi Bencana masih ada, BPBD Banten Imbau Warga tetap Waspada
"Pada saat ini pun kaum perempuan menjadi pahlawan bagi anak, suami dan keluarga lainnya. Jadi, jangan anggap remeh peran ibu-ibu," tegas Ali Fadillah.
Dia juga menerangkan, di wilayah Banten ada dua wanita hebat dan rela berkorban nyawa demi bangsa dan negaranya.
Keduanya adalah Nyi Mas Gamparan dan Nyi Mas Melati. Keduanya gugur saat berperang melawan penjajah. Namun sayang, nama keduanya tidak tercatat dalam perjalanan sejarah bangsa ini.
Baca Juga: Pemprov Banten Terlibat Penanganan Bencana di Kabupaten Lebak
"Nyi Mas Gamparan berjuang di wilayah Serang dan Pandeglang. Beliau gugur dan dimakamkan di lereng Gunung Karang. Sedangkan Nyi Mas Melati berjuang di wilayah Tangerang dan Serang. Perjuangan keduanya luar biasa. Sangat heroik" terang Ali Fadillah.
Setelah Indonesia merdeka, banyak wanita hebat Banten yang menjadi pejabat di pemerintah. Di era reformasi, lanjutnya, peran kaum wanita Banten juga sangat menonjol. Tercatat ada gubernur wanita pertama di Indonesia.
Artikel Terkait
Tujuh Makanan Pahlawan Indonesia Saat Perang Melawan Penjajahan
Raden Aria Wangsakara Ditetapkan jadi Pahlawan Nasional
Mahasiswa Pendidikan Sejarah Untirta Dukung Pengembangan Museum Banten
Mahasiswa UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten Perdalam Arkeologi Banten