REFERENSI BERITA - Puluhan mahasiswa pendidikan sejarah Untirta menyambangi Museum Banten pada Rabu, 5 Oktober 2022.
Kehadiran mahasiswa bersama dosen pembimbing, Moh Ali Fadillah itu bertujuan mencari pengetahuan di luar kampus.
"Kita hadir di sini antara lain untuk dukung pengembangan museum dan menjadikan museum sebagai media pembelajaran sejarah dan cagar budaya," ungkap Moh Ali Fadillah.
Baca Juga: Rahayu Kertawiguna: Anthem Sepak Bola jadi Peluang bagi Musisi Daerah
Menurut dia, museum merupakan ruang kuliah praktek bagi mahasiswa sejarah. Terlebih, Museum Banten termasuk cagar budaya yang memiliki nilai sejarah yang sangat tinggi.
"Koleksi Museum Banten mencakup benda-benda budaya yang ada di Provinsi Banten. Sangat wajar jika mahasiswa pendidikan sejarah belajar lapangan di museum ini," papar Moh. Ali Fadillah.
Sejarawah yang sudah menulis ratusan buku ini berharap ada kebijakan dari Pemprov Banten, terutama dalam memaksimalkan keberadaan dan fungsi museum.
Baca Juga: Tok! PN Rangkasbitung Tolak Gugatan Pengembang Perumahan di Pasir Ona
Salah seorang mahasiswi pendidikan sejarah Untirta, Nadia Istiana Putri mengaku, masih terdapat kekurangan dalam Museum Banten itu.
"Mungkin koleksi barang atau bernda bersejarah yang ada di museum ini masih kurang beragam. Selain itu dari sisi tata letak kurang apik dan dari segi bangunan juga kurang memadai," ungkap Nadia Istiana Putri.
Dia juga menyarankan kepada pengelola museum untuk lebih meningkatkan promosi, sehingga akan mengundang masyarakat luas agar lebih tertarik dan mempelajari apa yang ada di museum.
Sementara Kasubag TU UPT Taman Budaya dan Museum, Susilaningsih mengaku, berbagai upaya sudah, sedang dan akan dilakukan untuk memperkenalkan Museum Banten. Salah satunya melalui media sosial.
Baca Juga: Saiful Mujani: Beda dengan Capres Lain, Puan Justru bisa Bikin PDIP Terpuruk
"Selain itu, kita juga menggelar pameran dan pameran. Ini salah satu upaya kita untuk mengenalkan museum kepada khalayak.