REFERENSIBERITA.COM – Dalam rangka memperingati Hari Wayang Nasional 2024, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banjarnegara bekerja sama dengan Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi) Banjarnegara menggelar acara bertajuk “Workshop dan Pagelaran Wayang.” Acara ini berlangsung di Pendopo Dipayuda Banjarnegara, Rumah Dinas Bupati Banjarnegara, pada Senin (18/11/2024).
Baca Juga: Pupuk Indonesia Pastikan Akses Mudah untuk Petani
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banjarnegara, Drs. Tursiman, Soso MSi, menjelaskan bahwa acara ini menjadi momentum penting untuk melestarikan budaya lokal sekaligus mempromosikan potensi wisata daerah. Acara yang berlangsung dari pagi hingga malam ini diisi dengan workshop dan pagelaran dalang cilik.
“Melalui peringatan Hari Wayang Nasional dan Dunia ini, kami ingin memberikan edukasi kepada generasi mendatang sekaligus menghidupkan kembali semangat melestarikan budaya. Kegiatan ini juga diharapkan dapat bersinergi dengan pengembangan sektor pariwisata di Banjarnegara. Acara dimulai dari pagi dengan workshop, dilanjutkan pagelaran dalang cilik hingga selesai,” ungkap Tursiman.
Baca Juga: Profil Kabupaten Purbalingga: Keindahan Alam, Industri, Wisata, dan Kuliner yang Memikat
Kegiatan workshop ini diikuti oleh peserta dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari SD hingga SMA. Workshop tersebut dipandu oleh Ki Bambang Supriyono, pengurus Pepadi Kabupaten Banjarnegara, yang juga menjadi bagian dari kepengurusan Pepadi periode 2024–2029.
Pada pagelaran siang hari, tampil dalang cilik Nanda Hermolo Pudyyastama, putra Ki Bambang Supriyono, yang membawakan lakon “Banjaran Gatotkaca.” Selain itu, demo sabet calon dalang cilik, Ananda Kahausan Dzakir, dari SD Muhammadiyah Kalimendong Danaraja juga menarik perhatian. Menurut orang tuanya, Dzakir belajar wayang secara otodidak melalui YouTube meskipun tidak memiliki latar belakang seni dalam keluarga.
Baca Juga: Ria Puspita Mantan Dukun Santet Viral, Kini Fokus di Dunia Supranatural
Dalam sambutannya, Tursiman memberikan apresiasi terhadap upaya pelestarian budaya lokal ini. “Wayang kulit adalah warisan luhur bangsa yang mengandung nilai moral dan edukatif. Melalui workshop dan pagelaran ini, kita tidak hanya mempertahankan jati diri bangsa dan nilai-nilai edukasi pewayangan, tetapi juga meningkatkan daya tarik pariwisata di Kabupaten Banjarnegara. Dalang cilik sering diikutsertakan dalam ajang-ajang pentas, termasuk dalang disabilitas,” ujarnya.
Workshop ini diikuti oleh sekitar 200 pelajar SD hingga SMA se-Banjarnegara. Kegiatan dimulai dengan laporan singkat dari panitia, dilanjutkan penyerahan tokoh wayang kepada Ki Bambang Supriyono. Para calon dalang kemudian diarahkan untuk mengikuti sesi praktik langsung di panggung, dipandu oleh Ki Dalang Bambang Supriyono.
Pagelaran wayang kulit padat dengan lakon “Banjaran Gatotkaca” menjadi puncak kegiatan. Dalam acara ini juga diselingi sesi tanya jawab yang dipandu oleh Ki Bangong Sugiyanto, melibatkan narasumber seperti Ki Prof Dr Sutopo, Ki KRT Anom Sarjhono, dan Ki Giri Sarono. Tak hanya itu, peserta berkesempatan mendapatkan doorprize melalui sesi pertanyaan interaktif.
Baca Juga: Tempat Wisata Dieng: Menjelajahi Keindahan Alam dan Budaya Dieng
Menjelang istirahat, demo calon dalang cilik Ananda Dzakir dari Danaraja serta calon dalang remaja Diska dari Banjarmangu turut memeriahkan suasana.
Artikel Terkait
Wayang Kulit tak hanya di Pulau Jawa, ini Daerah yang punya Kesenian Sejenis
Mengenal Pewayangan, Berikut Adalah Tokoh Wayang yang Memiliki Kekuatan Super Power
Tempat Wisata Dieng: Menjelajahi Keindahan Alam dan Budaya Dieng