Kupu-Kupu Malam Dalam Pusaran Revolusi: Begini Peran Pekerja Seks Pada Masa Revolusi Kemerdekaan Indonesia

photo author
- Jumat, 25 Februari 2022 | 14:07 WIB
Peran pekerja seks pada masa revolusi kemerdekaan Indonesia (Instagram @ruangklasik_)
Peran pekerja seks pada masa revolusi kemerdekaan Indonesia (Instagram @ruangklasik_)

REFEENSI BERITA - Setelah Indonesia berhasil memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945, bukan berarti perjuangan bangsa ini berhenti sampai di situ saja.

Pertentangan atas proklamasi kemerdekaan Indonesia datang dari pihak Belanda, yang sebelumnya telah angkat kaki ketika Jepang menduduki negara ini.

Periode mempertahankan kemerdekaan Indonesia atau yang lebih dikenal dengan masa revolusi kemerdekaan itu tentu memiliki sederet nama tokoh pejuang penting di dalamnya.

Baca Juga: Survei Indikator: Mayoritas Publik Setuju Pemilu Tetap Diadakan Tahun 2024

Tokoh-tokoh penting itu seperti para pahlawan, tentara, pelajar dan politisi yang namanya sudah sering kita temui di berbagai buku sejarah.

Tapi, tahukah kamu bahwa pada masa revolusi kemerdekaan indonesia juga ada peran pekerja seks. Hal ini seperti dikutip Referensi Berita.com dari Sapto, A. 2018 Jurnal Sejarah dan Budaya, Jumat, 24 Februari 2022.

Pekerja seks yang seringkali dianggap sebagai penyakit masyarakat itu rupanya memainkan peran yang cukup penting dalam masa mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Semua itu bermula dari situasi genting yang mengancam pemerintahan Indonesia.

Baca Juga: Simak Penjelasan Kitab Qurrotul Uyun Soal Etika dan Posisi Saat Berhubungan Intim atau Jima

Ditengah kalang kabutnya petinggi negara dalam menghadapi ancaman tentara Belanda dan bahaya mata-mata sekutu, Mayor Jendral dr. Moestopo mencetuskan ide untuk pekerja seks menjadi mata-mata bagi Indonesia.

Ide tersebut sebenarnya bukan tanpa alasan. Menjadikan pekerja seks sebagai mata-mata merupakan cara efektif untuk mengatasi krisis sosial dan ekonomi yang tengah dialami masyarakat pada masa revolusi.

Cara ini pun menjadi opsi paling efisien dan nyaris tidak pernah dicurigai oleh musuh. Para pekerja seks, bandit, serta kriminal direkrut kemudian diberikan pendidikan dasar militer oleh Kolonel TB Simatupang. Mereka kemudian diberi nama pasukan Terate atau Tentara Rahasia Tertinggi.

Baca Juga: Beasiswa LPDP 2022 Resmi Dibuka, S1, S3, S3 Catat Persyaratannya

Pekerja seks yang telah mendapat pelatihan kemudian diterjunkan di daerah-daerah kekuasaan tentara Belanda seperti Yogyakarta, Surabaya, Jakarta, dan Bandung.

Tugas mereka secara garis besar adalah mengorek informasi sebanyak-banyaknya dari para tentara yang menjadi “pelanggan” mereka.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Suardi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X