Engkos Kosasih: Warga Citeureup Butuh Solusi, bukan Penjelasan Pemerintah

photo author
- Rabu, 18 Mei 2022 | 12:23 WIB
Salah satu dampak buruk yang ditengarai oleh kehadiran investor di Kecamatan Panimbang. (Referensi Berita)
Salah satu dampak buruk yang ditengarai oleh kehadiran investor di Kecamatan Panimbang. (Referensi Berita)


REFERENSI BERITA - Sekretaris Forum Pemuda Citeureup, Engkos Kosasih menegaskan, warga Desa Citeureup, Kecamatan Panimbang tidak pernah menyatakan keberatan dengan hadirnya investor yang berniat membuka usaha di wilayahnya.

Namun kata dia, kehadiran investor itu harus benar-benar mendapat pengawalan dari pemerintah daerah.

"Artinya, kehadiran pemerintah daerah sebagai jembatan antara rakyat dengan investor harus benar-benar nyata," ungkap Engkos Kosasih kepada Referensi Berita pada Rabu, 18 Mei 2002.

Baca Juga: Al Muktabar Temui Tokoh Pengusaha Banten, ini Harapan Ketua Umum Kadin Provinsi Banten

Sehingga kata dia, seluruh proses penanaman modal benar-benar tertib, yang pada akhirnya segala aspek yang menyangkut kepentingan investor dan rakyat bisa terfasilitasi dengan baik.

Jika pemerintah daerah melakukan itu semua, Engkos Kosasih berkeyakinan tidak akan ada masalah di lapangan.

"Yang belakangan ini terjadi di Desa Citeureup kan lain. Pemerintah daerah seolah tidak hadir mendampingi PT JHL yang rencananya membuka perkebunan vanili," papar Engkos Kosasih.

Baca Juga: Jembatan Kampung Somangan Desa Cikareo Amblas, Warga: 'Sekantung Semen Pun Kami Terima'

Dia menerangkan, selama ini rakyat bertanya-tanya apakah benar investor itu sudah mengantongi izin, dan apakah pemerintah daerah tidak mempertimbangkan aspek lainnya bagi masyarakat.

"Sebab kenyataannya di lapangan, dampak buruknya dirasakan oleh masyarakat. Persawahan, rumah dan jalan menjadi korban aktivitas perusahaan itu. Lantas di mana peran pemerintah daerah," ucap Engkos Kosasih lagi.

Lebih lanjut Engkos Kosasih mengatakan, aspek sosial dan lingkungan menjadi penting sebagai bahan pertimbangan pemerintah daerah dalam membuka keran investasi.

Baca Juga: Somangan, Kampung Pedalaman di Cileles, Belum Pernah Merasakan Manisnya Pembangunan Jalan

Kata dia, boleh saja pemerintah daerah membuka kesempatan untuk berinvestasi dengan seluas-luasnya, namun yang patut diperhitungkan adalah dampaknya bagi masyarakat.

"Selain mensyaratkan regulasi yang harus ditempuh, harus juga dijajaki aspek lainnya. Jangan sampai kehadiran investor menimbulkan masalah baru. Yang dirasakan warga Citeureup saat ini adalah dampak buruknya," jelas Engkos.

Sebaiknya lanjut Engkos, pemerintah tidak sibuk mencari alasan dan bantahan terkait dengan munculnya keluhan dan protes masyarakat.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rukman Nurhalim Mamora

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X