Soal Izin Perkebunan Vanili, Sikap Kritis Forum Pemuda Desa Citeureup Mendapat Dukungan Tokoh Masyarakat

photo author
- Kamis, 12 Mei 2022 | 20:33 WIB
Aktivis Forum Komunikasi Pemuda dan Pelajar Wilayah Cibaliung, Maman Lukman . (Dok. Referensi Berita)
Aktivis Forum Komunikasi Pemuda dan Pelajar Wilayah Cibaliung, Maman Lukman . (Dok. Referensi Berita)


REFERENSI BERITA - Aktivis Forum Komunikasi Pemuda dan Pelajar Wilayah Cibaliung, Maman Lukman menyatakan mendukung apa yang dilakukan Forum Pemuda Desa Citeureup terkait aktivitas perkebunan vanili di daerahnya yang dinilai bermasalah.

Maman Lukman mengaku sangat memaklumi perasaan masyarakat yang tinggal di sekitar proyek perkebunan vanili di Kecamatan Panimbang.

"Saya sependapat dan membenarkan apa yang disampaikan oleh saudara kami, Sekretaris Forum Pemuda Desa Citeureup, Engkos Kosasih. Beliau salah satu pemuda daerah kami yang sangat diandalkan," ungkap Maman Lukman kepada Referensi Berita pada Kamis, 12 Mei 2022.

Baca Juga: Masih Merugi, PT BGD Tolak Permintaan Kenaikan Gaji dari Petinggi Bank Banten

Sebagai warga yang dilahirkan di Desa Citeureup dan kini mengemban amanat sebagai anggota DPRD Kabupaten Pandeglang, Maman Lukman mengaku sudah banyak mendengar persoalan tersebut.

Kata dia, banyak tokoh masyarakat, pengusaha ataupun masyarakat yang membahas dan merasa resah dengan persoalan itu.

"Saya secara pribadi beraktivitas di wilayah selatan Pandeglang. Dari mulai transportasi, jasa kesehatan dan lainnya. Jelas kami sangat meyayangkan adanya perkebunan vanili yang konon katanya perusahaan milik JHL Grup," paparnya.

Baca Juga: Al Muktabar jadi Penjabat Gubernur Banten, Koordinator Presidium KMSB Ingatkan Banyak Hal

Dia juga mengaku bahwa saat ini banyak orang luar Citeureup yang berkativitas di proyek perkebunan vanili. Hal itu patut disayangkan, karena pemberdayaan terhadap masyarakat lokal sangat kurang.

"Komunikasi antara institusi pemerintahan juga tidak ada. Melibatkan pengusaha atau koordinasi dengan tokoh pun tidak ada," ujarnya kesal.

Yang menjadi pertanyaan besar, lanjutnya, jika benar perizinan perusahaan belum jelas, tapi kenapa begitu berani diresmikan pejabat Pemprov Banten dan Bupati Pandeglang, sementara masyarakat sekitar tidak dilibatkan.

Baca Juga: Wagub Andika Tendang Bola Kick Off Laga Perdana di Banten International Stadium

"Kami hanya akan menonton "keributan" yang terjadi belakangan ini. Mohon maaf, kami bukan pengemis, yang harus meminta-minta pekerjaan atau apapun istilahnya kepada investor itu," ujarnya geram.

Maman Lukman bahkan menegaskan, sikap masyarakat sekitar jelas terlihat, tidak akan mendukung apapun langkah pemerintah atau investor akibatnya hanya merugikan masyarakat.

"Omong kosong dengan program pemberdayaan masyarakat, apalagi bicara meningkatkan kesejahteraan rakyat. Pemberdayaannya masyarakatpun nyatanya tidak ada. Sekali lagi kami tegaskan, kami sangat setuju dan akan mendukung sikap kritis saudara kami yag tergabung dalam Forum Pemuda Desa Citeureup," pungkas Maman Lukman.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Rukman Nurhalim Mamora

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X