7 Letusan Gunung Berapi Terdahsyat sedunia, Indonesia Paling Banyak

Orang-orang yang masih berada di sana harus berjuang untuk bertahan hidup, tetapi nasib mereka tak terelakkan.

Siapapun yang masih berada di Pompeii mengalami penderitaan yang sama, menghadapi sesak nafas karena gas beracun yang merayap perlahan ke dalam paru-paru mereka.

Baca Juga: Semua Sekolah di Jawa Tengah Dilarang Study Tour, Hindari Potensi Penyelewengan Anggaran dan Potensi Kecelakaan

Akibatnya, Pompeii dengan cepat terkubur oleh abu dan batu, menciptakan lapisan tebal setinggi sekitar 19 kaki yang menutupi reruntuhan kota itu. Meskipun ditemukan pada abad ke-16, penggalian sebenarnya baru dimulai pada abad ke-18.

Baca Juga: Museum Kailasa, Tempat Wisata Dieng Edukatif dan Sejarah

Namun, berkat upaya penggalian dan restorasi yang gigih, kota-kota kuno ini kini terpelihara dengan baik dan dapat dilindungi, menjadi saksi bisu dari kejadian tragis yang mengubah sejarah mereka selamanya.

4. Letusan gunung Berapi Terdahsyat di Filipina, Gunung Pinatubo

Letusan gunung Pinatubo di Filipina, yang merupakan letusan gunung berapi terdahsyat di dunia, terjadi setelah 600 tahun gunung tersebut tidak aktif. Gunung Pinatubo meletus pada tahun 1991, mengirimkan abu, asap, dan batu sejauh 28 mil ke udara.

Baca Juga: Goa Semar, Tempat Wisata Dieng Sakral dan Bersejarah

Abu yang berjatuhan memaksa 100.000 orang meninggalkan rumah mereka dan menutup pangkalan angkatan udara Clark Amerika Serikat. Abu dan puing-puing yang dikeluarkan dari gunung berapi menjadikannya salah satu letusan terbesar di abad ke-20.

Baca Juga: Telaga Dringo Dieng, Ranu Kumbolo Jawa Tengah

Awalnya setinggi sekitar 14.000 kaki, aliran piroklastik besar membanjiri sisi gunung berapi, mengisi daerah sekitarnya dengan endapan vulkanik setebal 660 kaki.

Baca Juga: Pilkada Banjarnegara : Putri mantan Bupati Daftar Lewat 7 Partai Politik

Letusan tersebut menyebabkan puncak runtuh dan membentuk kaldera selebar 1,5 mil. Letusan gunung Pinatubo memberikan dampak yang signifikan terhadap wilayah setempat, menyebabkan kerusakan luas dan pengungsian manusia.

Baca Juga: 9 Tips untuk Orang Tua Mengatasi Anak SD yang Malas Sekolah