REFERENSI BERITA - Fakta unik yang jarang dibahas pada masyarakat Suku Baduy Dalam adalah mengenai pola pemukiman.
Pemukiman merupakan satu unit tempat tinggal warga masyarakat dalam suatu lingkungan tertentu.
Pemukiman masyarakat Baduy dalam pembangunannya harus mengarah ke Selatan, yaitu berkiblat ke Sasaka Domas.
Sasaka Domas adalah tempat roh-roh leluhur berkumpul, yang terletak di hulu Sungai Ciujung dan dianggap sebagai tempat tersuci oleh Suku Baduy.
Dikutip Referensi Berita.com dari buku Studi Tentang Religi Masyarakat Baduy di Desa Kanekes Provinsi Banten karya Drs. Sucipto 2017, pemukiman Suku Baduy Dalam yaitu terdiri atas lima unsur.
Lima unsur tersebut yaitu rumah (imah), bangunan balai kampung (bale, kecuali di Cikartawana tidak ada bale), saung lisung (tempat menumbuk padi), dan leuit (lumbung padi).
Baca Juga: Update Terkini Data Gempa Banten, di Empat Wilayah yang Terdampak Gempa
1. Imah (rumah)
- Rumah-rumah dibangun berkolong sekitar 40-50 cm tingginya dari permukaan tanah dan dibangun tanpa jendela.
- Untuk penerangan di siang hari dibuat lolongok, yaitu lubang pengintai sebanyak 9 buah masing-masing berukuran 3 x 3 cm.
- Lolongok sebenarnya berfungsi untuk mengintai orang-orang atau kejadian kejadian di luar rumah.
Baca Juga: Pastikan Akses Jalan ke Lokasi Bencana Baik, Pemprov Banten Terjunkan Tim
- Rumah tanpa kamar tidur, sehingga semua anggota keluarga berkumpul dan tidur di satu ruangan yang disebut imah (ruang tengah, inti bangunan).
Artikel Terkait
Filosofi Mangkuk Ayam Jago yang Menjadi Legenda di Indonesia
Dilarang Sekolah, Begini Pola Pendidikan Anak Pada Masyarakat Baduy
Ini Deretan Upacara Adat Bali yang Menjadi Daya Tarik Para Wisatawan
5 Suku Pedalaman yang Mengisolasi Diri dan Menolak ModernisasiĀ
Mengungkap Misteri Gunung Karang, Pusat Energi dan Kekuatan Magis Banten