Dilarang Sekolah, Begini Pola Pendidikan Anak Pada Masyarakat Baduy

REFERNSI BERITA - Salah satu hal yang menarik untuk diketahui adalah pola pendidikan anak-anak pada masyarakat Baduy dimana mereka tidak boleh menempuh pendidikan formal (sekolah).

Masyarakat suku Baduy menganggap pendidikan merupakan hal yang dilarang bagi mereka karena dianggap bisa merenggut kebudayaan asli mereka.

Selain itu, masyarakat Baduy juga beranggapan bahwa orang pintar identik dengan kecurangan, korupsi, koloni, dan berbuat hal-hal buruk lainnya.

Baca Juga: 7 Tips Mudah Mengatasi Gejala Rematik, No 5 Gunakan Jahe

Meskipun demikian, bukan berarti anak-anak suku Baduy tidak pernah belajar. Suku Baduy pada hakikatnya adalah kelompok masyarakat yang rajin belajar, namun cara belajarnya lah yang berbeda.

Dikutip Referensi Berita.com dari Jurnal Pendidikan Luar Sekolah (karya Ira Rosmilawati 2020), cara belajar mereka yaitu dengan praktik kerja sehingga bekerja dimaknai belajar dan dilakukan melalui proses latihan atau pengalaman.

Pendidikan untuk anak-anak orang Baduy dilakukan secara turun temurun dari orang tua kepada anaknya, yang dikenal dengan intergenerational learning atau family literacy (literasi keluarga).

Baca Juga: Kenali Sekarang Juga, Ini Tiga Gejala Saraf Kejepit yang Perlu Diwaspadai

Anak-anak Suku Baduy belajar tentang menjaga lingkungan dengan tidak merusak hutan dan membuang sampah ke sungai, serta membunuh hewan-hewan liar diluar yang di konsumsi.

Anak-anak Baduy belajar menenun, membuat kerajinan, berkebun, memanjat pohon membuat koja, dan alat-alat kebutuhan hidup lainnya dengan melihat langsung orang tuanya dalam keseharian.

Kemudian, mereka diajarkan orang tuanya bagaimana cara berkebun, membuat kerajinan dan yang lainnya. Hal ini terjadi setiap hari. 

Baca Juga: Tetap Ramai Pengunjung, ini Update Terbaru Wisata Baduy Awal Tahun 2022

Bagi anak-anak Baduy, sekolah terbaik untuk mereka adalah alam dan budaya. Dalam hal ini, keluarga memiliki peranan penting dalam kehidupan anak.

Kegiatan literasi keluarga pada Suku Baduy berlangsung sepanjang hayat. Bayi usia 7 hari mulai diperkenalkan pada alam sekitar, yaitu ke huma atau ladang.