REFERENSI BERITA - Sebelum merdeka Indonesia mengalami masa penjajahan Belanda selama berabad-abad, sehingga banyak meninggalkan bekas berupa bangunan sejarah.
Di wilayah kecamatan Gunung Kencana Kabupaten Lebak Provinsi Banten terdapat sebuah peninggalan sejarah yang diduga menjadi bangunan peninggalan masa penajajahan Belanda yaitu bernama Situ Kompeni.
Situ Kompeni merupakan irigasi dari peninggalan masa penjajahan Belanda yang diduga kuta bahwa Situs Kompeni ini dibuat ketika masa penjajahan Belanda saat menerapkan kebijakan politik etis.
Baca Juga: Sejarah Singkat dan Asal Usul Nama 'Cileles', Ini Penjelasan Edukasi Museum Multatuli
Seperti diketahuui, pada 17 September 1901, Ratu Belanda Wilhelmina mengumumkan bahwa Belanda menerima tanggung jawab politik etis demi kesejahteraan rakyat.
Pada masa penjajahan Belanda tersebut kebijakan politik etis atau juga disebut politik balas budi akhirnya diterapkan yang terdiri atas tiga hal yakni irigasi, imigrasi dan edukasi.
Irigasi artinya pengairan yang dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat pada saat itu baik untuk kebutuhan rumah tangga maupun kebutuhan pengairan sawah, kebun, ladang dan lain sebagainya.
Baca Juga: Cara Mengobati Panu Hanya dengan Tiga Bahan Alami Ini, Cepat dan Mudah Didapat
Kebijakan politik etis berlangusung kurang lebih selama empat dekade dari tahun 1901 sampai peralihan kekuasaan dari pemerintah kolonial Belanda ke penjajahan Jepang tahun 1942.
Tertulis dalam situ tersebut 'Daerah Irigasi Situ Kompeni', dari namanya menggambarkan sekaligus mempertegas bahwa situ tersebut dibuat pada masa penjajahan Belanda.
Dalam Situ Kompeni yang berada tepatnya di kampung Babakan Keramat Kecamatan Gunung Kencana ini memang tidak menuliskan angka tahun namun dalam situ tersebut menuliskan angka 75 Ha.
Baca Juga: Waspada! Inilah Ciri-ciri Masuk Angin Pembawa Maut, Angin Duduk dan Cara Mengatasinya
"Memang diperlukan penelitian lebih mendalam, namun dari angka yang bertuliskan 75 Ha, dapat diartikan bahwa irigasi tersebut diperuntukan untuk mengairi wilayah seluas 75 hektare," kata Andi Suherman yang mendatanginya langsung ke lokasi.
Selain itu, Andi Suherman juga mengatakan bahwa tidak jauh dari lokasi Situ Kompeni, juga terdapat sebuah curug yang ketinggiannya diperkirakan mencapai 5-6 meter dan juga sebuah makam keramat.
"Tidak jauh dari aliran air situ kompeni terdapat sebuah curug yang turun dari tebing batu yang curam, cukup tinggi dan diperkirakan setinggi 5 - 6 meter," tutur Andi yang juga alumnie Pendidikan Sejarah di STKIP Setia Budhi Rangkasbitung itu.
Artikel Terkait
Mengungkap Sejarah Teror Dukun Santet Banyuwangi: Isu Ekonomi Hingga Operasi Intelejen
Melacak Pandemi Pada Masa Penjajahan: Ketika Wabah Pes Menyerang Hindia Belanda
Diciptakan Pertamakali oleh Pengusaha Jepang, Ini Sejarah Mi Instan dan Perkembangannya di Indonesia
Sejarah Peristiwa Pengeboman Candi Borobudur 1985, Aksi Teror Ikhwatul Muslimin Pada Zaman Orde Baru
Sejarah Singkat dan Asal Usul Nama 'Cileles', Ini Penjelasan Edukasi Museum Multatuli