REFERENSI BERITA - Hampir semua orang di Indonesia pasti pernah menyantap mi instan.
Menurut laman World Instant Noodles Association, sejak 2015, Indonesia menempati peringkat kedua negara yang paling banyak mengkonsumsi mi instan setelah China.
Namun, ternyata hidangan yang kerap kali disebut sebagai penyelamat anak kosan dan pekerja kantoran di kala lapar ini memiliki kisah historis yang cukup panjang.
Baca Juga: Hal Ini Ternyata yang Terjadi Pada Organ Tubuh Manusia Saat Berpuasa
Mi instan diciptakan oleh seorang pengusaha Jepang bernama Momofuku Ando dan mulai dipasarkan pada 25 Agustus 1958.
Ia meluncurkan produk bernama “Nissin Chikin Ramen” melalui perusahaan Nissin yang didirikannya.
Menurutnya, kehadiran mi instan dapat menyelesaikan permasalahan kekurangan pangan yang dialami oleh Jepang pasca Perang Dunia II.
Baca Juga: Lagi Keto? Ini 4 Jenis Olahraga yang Paling Baik Buat Kamu yang Lagi Diet
Beliau pula yang menjadi pionir dalam penciptaan mi instan berkemasan semacam cangkir yang diciptakan pada 1971.
Setelah penemuan tersebut, pemasaran mi instant berkembang pesat dan menyebar ke seluruh penjuru Jepang bahkan dunia, tak terkecuali Indonesia.
Jepang melakukan ekspor ke Indonesia. Perusahaan ni instan pertama di Indonesia didirikan pada 1969 di Cijantung. Perusahaan itu bernama PT Lima Satu Sankyo Industri Pangan.
Baca Juga: Seleb TikTok dengan Bayaran Tertinggi di Tahun 2022 Hingga Miliaran Rupiah, Ada dari Indonesia?
Perusahaan ini merupakan bentuk kerja sama antara PT Lima Satu yang dimiliki oleh Sjarif Adil Sagala dan Eka Widjaja Moeis dengan Sankyo Shokuhin Kabushiki Kaisha yang merupakan perusahaan milik Jepang.
Dikutip Referensi Berita.com dari buku berjudul Mi Instan: Mitos, Fakta dan Potensi (Winarno, 2019) perusahaan ini menciptakan mi instan pertama di Indonesia yang diberi merek Supermi.
Artikel Terkait
7 Kecelakaan Maut yang Merenggut Nyawa Para Publik Figur, dari Komedian Hingga Putri Kerajaan
Sebut HMI Saat Soekarno Murka, Hartini Dicap 'Lonte Agung oleh Mahasiswa Angkatan 66
Penemuan Kapal di Punjulharjo Rembang Diduga Peninggalan Masa Kejayaan Sriwijaya Jadi Buah Bibir
Mengungkap Sejarah Teror Dukun Santet Banyuwangi: Isu Ekonomi Hingga Operasi Intelejen
Melacak Pandemi Pada Masa Penjajahan: Ketika Wabah Pes Menyerang Hindia Belanda