Letusan Gunung Samalas dan Bencana Besar Abad ke-13

photo author
- Selasa, 28 Mei 2024 | 01:15 WIB
Gunung Rinjani  (Wikipedia )
Gunung Rinjani (Wikipedia )

Baca Juga: Mengenal Negara Angola, Sejarah, Keindahan Alam, dan Kekayaan Budaya di Pesisir Barat Afrika

Pada tahun 1980-an, mereka menemukan peningkatan deposit sulfat dan timbunan tefra antara tahun 1257 hingga 1259. Jejak ini ditemukan juga di inti es Antartika dan pulau Elsmere, Kanada.

Baca Juga: Jenghis Khan, Pemimpin Legendaris Eurasia, Kenapa Sangat Berkuasa ?

Pada tahun 1990-an, ribuan kerangka manusia ditemukan di kuburan massal di London yang awalnya dianggap korban wabah hitam atau kelaparan, namun kemudian dikaitkan dengan letusan gunung berapi pada abad ke-13.

Pengaruh Global dan Regional Letusan Gunung Samalas

Letusan Gunung Samalas mempengaruhi pola cuaca di Eropa, Timur Tengah, Asia, dan bahkan Afrika Utara.

Baca Juga: Banjarnegara Tempat Lahirnya Gerakan Kepanduan Nasional, Berikut Deretan Fakta dan Sejarahnya

Di Eropa, cuaca buruk menyebabkan gagal panen dan kelaparan. Di Jepang, kronik Azuma Kagami mencatat krisis kelaparan pada tahun 1258 dan 1259.

Letusan Gunung Samalas ini juga diduga memicu migrasi penduduk Polinesia ke arah barat daya.

Kehancuran Kerajaan Pamatan

Secara regional, letusan Gunung Samalas menghancurkan Kerajaan Pamatan di Lombok, yang disebut dalam naskah babat Lombok.

Baca Juga: Sejarah Xinjiang, kontroversi, Keberagaman Budaya dan Tantangan Hak Asasi Manusia

Kerajaan ini dikenal makmur dengan peradaban tinggi sebelum diluluhlantakkan oleh letusan. Kisah tentang bencana ini mirip dengan kehancuran Pompeii di Italia.

Baca Juga: 7 Letusan Gunung Berapi Terdahsyat sedunia, Indonesia Paling Banyak

Kesimpulan
Letusan Gunung Samalas tahun 1257 memiliki dampak global yang sangat besar, mengakibatkan perubahan iklim ekstrem, gagal panen, kelaparan, dan wabah penyakit yang melanda berbagai belahan dunia.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Panji Setiawan

Sumber: YouTube Invoice Indonesia

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X