Sejarah Xinjiang, kontroversi, Keberagaman Budaya dan Tantangan Hak Asasi Manusia

photo author
- Senin, 20 Mei 2024 | 12:41 WIB
Masjid di Xinjiang. Foto: Radio Free Asia (Hops.id)
Masjid di Xinjiang. Foto: Radio Free Asia (Hops.id)

REFERENSIBERITA.COM-Xinjiang, daerah otonom di Republik Rakyat Tiongkok, memiliki sejarah yang kaya dan kompleks, serta kontroversi yang mendalam.

Baca Juga: Donor Darah di PMI Banjarnegara Dapat Menu Ayam Goreng, Silahkan Merapat

Terletak di Barat laut Tiongkok, Xinjiang mencakup luas mencapai 1.664.897km², menjadikannya subdivisi politik terbesar di Tiongkok dan subdivisi negara terbesar ke-8 di dunia.

1. Sejarah dan Keragaman Budaya

Sebagai pusat peradaban selama ribuan tahun, Xinjiang memiliki sejarah yang mencakup pengaruh budaya, agama, dan perdagangan dari berbagai budaya.

Baca Juga: HP 1 jutaan terbaru, ZTE Blade A54: Smartphone dengan Layar 6,6 Inci

Sebelum menjadi bagian dari Tiongkok, wilayah ini diperintah oleh berbagai kehanan dan kerajaan, termasuk kehanan Uighur, Kara Hanif, dan Chagatai.

Baca Juga: kashmir, Surga di Bumi Asia, Wilayah Penuh Konflik Jadi Rebutan 3 Negara

Agama Islam menjadi dominan di Xinjiang setelah masuknya melalui perdagangan dan misi agama.

2. Geografi yang Beragam

Meskipun sebagian besar wilayahnya berupa gurun yang tidak dapat dihuni secara permanen, Xinjiang memiliki geografi yang sangat beragam, termasuk pegunungan tinggi, gurun, dataran rendah, dan oasis yang subur.

Baca Juga: Raksasa Teknologi Berlomba dalam Industri Bioteknologi, Investasi Miliaran Dolar dan Inovasi AI

Pegunungan Tianshan membagi wilayah ini menjadi dua wilayah utama, yaitu cekungan Zungaria di utara dan cekungan Tarim di selatan.

3. Kontroversi Hak Asasi Manusia

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Panji Setiawan

Sumber: beragam sumber

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X