REFERENSIBERITA.COM - Gerakan Kepanduan Praja Muda Karana, lebih dikenal sebagai Gerakan Pramuka Indonesia, adalah nama organisasi pendidikan nonformal yang menyelenggarakan pendidikan Kepanduan di Indonesia.
Kata Pramuka merupakan singkatan dari Praja Muda Karana, yang memiliki arti jiwa muda yang suka berkarya.
Gerakan Pramuka merupakan salah satu segi pendidikan nasional yang penting dan menjadi bagian dari sejarah perjuangan bangsa Indonesia.
Sejarah Pramuka di Indonesia diawali dengan munculnya gerakan Kepanduan pada masa pergerakan nasional yang didengungkan oleh pemuda.
Kepanduan pertama kali lahir di Indonesia pada 1912 sebagai bagian dari organisasi Kepanduan Nederlandsche Padvinders Organisatie (NPO) di negeri Belanda.
Baca Juga: Musim Pancaroba, Dokter PMI Banjarnegara Ingatkan Masyarakat Waspada Demam Berdarah
Istilah kepanduan muncul setelah Belanda melarang penggunaan istilah padvinder oleh organisasi kepanduan di Indonesia.
Dari sini timbullah pertanyaan, siapakah peletak dasar pertama kali untuk istilah Kepanduan di Indonesia? Siapa yang tak kenal dengan nama pahlawan nasional KH. Agus Salim, tokoh pejuang kemerdekaan Indonesia yang juga pernah menjabat sebagai Menteri Luar Negeri Indonesia.
Sejarah mencatat, gerakan kepanduan di Indonesia tidak lepas dari gagasan Baden Powell tentang gerakan pembinaan pemuda di Inggris, yang menyebar ke berbagai negara, salah satunya Belanda.
Sementara itu di negeri Belanda, gerakan pembinaan pemuda disebut sebagai padvinder, yang kemudian dibawa masuk ke wilayah jajahannya, termasuk di wilayah Indonesia.
Pada 1912, Belanda membentuk gerakan Kepanduan di Indonesia sebagai bagian dari organisasi kepanduan Nederlandsche Padvinders Organisatie (NPO) di negeri Belanda.
Baca Juga: Banjarnegara Bangga, Berikut Fakta Bendungan Panglima Besar Jenderal Soedirman
Kemudian pada 1916, Pangeran Mangunegoro VII mendirikan perkumpulan kepanduan pertama bagi anak-anak Indonesia di Solo, Jawa Tengah, dengan nama Javaansche Padvinders-Organisatie (JPO).
Setelah itu, para pemimpin gerakan nasional membentuk beberapa organisasi Kepanduan yang bertujuan membentuk manusia yang baik sekaligus menjadi kader pergerakan nasional.
Artikel Terkait
Sejarah Xinjiang, kontroversi, Keberagaman Budaya dan Tantangan Hak Asasi Manusia
Berita Tiktok Terbaru 2024, Bakal Luncurkan Fitur durasi Video 1 Jam
Festival Rujak Uleg Surabaya 2024, Merayakan Sejarah dan Kebudayaan Surabaya
Jamaah Haji KBIH Miftahul Jannah Syarikat Islam Banjarnegara Kunjungi Makam Baqi