Warga Jatilawang Gelar Pertemuan, Soroti Pengelolaan Hutan yang Belum Tuntas

photo author
- Sabtu, 28 Desember 2024 | 09:02 WIB
Warga Desa Jatilawang bersama Pemerintah Desa, BPD, dan Forkompinca meninjau langsung lokasi hutan yang telah dialihfungsikan menjadi lahan pertanian, untuk melihat dampak perubahan fungsi hutan terhadap ekosistem dan potensi bencana alam.dokumentasi referensiberita.com
Warga Desa Jatilawang bersama Pemerintah Desa, BPD, dan Forkompinca meninjau langsung lokasi hutan yang telah dialihfungsikan menjadi lahan pertanian, untuk melihat dampak perubahan fungsi hutan terhadap ekosistem dan potensi bencana alam.dokumentasi referensiberita.com

Wanayasa, referensiberita.com– Pada Jumat, 27 Desember 2024, warga Desa Jatilawang, bersama Pemerintah Desa (Pemdes), Badan Permusyawaratan Desa (BPD), dan Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkompinca), menggelar pertemuan terbuka di halaman Balai Desa. Pertemuan ini menjadi wadah bagi warga untuk menyampaikan aspirasi mereka terkait pengelolaan hutan di Dusun Kalideres yang dinilai perlu perhatian lebih.

Baca Juga: Polres Temanggung Tahan Tersangka Korupsi Dana Program Kotaku

Masalah yang diangkat dalam pertemuan ini telah berlangsung cukup lama. Bayu Ulin Wijana, Kepala Dusun Kalideres, menjelaskan bahwa sejak awal 2020, kawasan hutan yang semestinya dilindungi kini banyak dialihfungsikan menjadi lahan pertanian. “Tanaman seperti kentang, lobak, dan wortel kini menggantikan pohon-pohon besar yang seharusnya menjadi penyangga ekosistem,” ungkap Bayu.

Baca Juga: Bank Jateng Berikan Apresiasi kepada Wajib Pajak di Gebyar Pajak Daerah Banjarnegara 2024

Sebagian besar kawasan hutan ini dikelola oleh Perum Perhutani sebagai kawasan hutan produksi. Namun, masalah penebangan liar yang marak terjadi semakin memperburuk kondisi. “Penebangan liar telah merusak ekosistem hutan dan menimbulkan kekhawatiran serius, terutama terkait potensi bencana alam,” ujar Bayu. Ia menekankan pentingnya pengawasan yang lebih ketat agar kerusakan hutan tidak semakin meluas.

Baca Juga: Rekor Buruk Ruben Amorim, Pelatih Baru MU yang Digadang Bawa Kejayaan Malah Terperosok ke Zona Degradasi

Kekhawatiran ini juga turut disuarakan oleh warga lainnya. Ena Lusiawan, salah seorang perwakilan warga, menyampaikan pentingnya pengelolaan yang lebih baik agar potensi bencana, seperti longsor dan banjir, bisa diminimalisir. “Kami hanya ingin agar hutan ini dikelola dengan baik demi keselamatan kami dan generasi mendatang,” ujarnya.

Baca Juga: PoJ City Jadi Pusat Perayaan Malam Tahun Baru 2025 di Semarang

Kepala Desa Jatilawang, Lindawati, yang turut hadir dalam pertemuan tersebut, mengungkapkan bahwa pihaknya sudah berusaha untuk menjembatani antara warga dan pihak terkait. “Meskipun sudah beberapa kali dilakukan mediasi, masalah ini belum juga menemukan titik terang. Kami berharap agar pihak berwenang, terutama Perhutani, segera mengambil langkah yang lebih konkret untuk menyelesaikan masalah ini,” katanya.

Lindawati juga menekankan bahwa kerusakan hutan tidak hanya berdampak pada masyarakat Desa Jatilawang, tetapi juga dapat memengaruhi ekosistem secara lebih luas. “Keberlanjutan lingkungan sangat penting untuk masa depan kita semua. Oleh karena itu, koordinasi dan tindak lanjut yang lebih serius dari pihak yang berwenang sangat diperlukan,” tambahnya.

Baca Juga: Lima Rekomendasi Tempat Wisata Ramah Anak di Purwokerto

Usai pertemuan, seluruh peserta melanjutkan diskusi dengan mengunjungi lokasi hutan yang dimaksud. Di sana, mereka melihat secara langsung bahwa sebagian besar area hutan sudah dialihfungsikan menjadi lahan pertanian. Beberapa petani yang ditemui mengungkapkan bahwa mereka menanam tanaman hortikultura di lahan yang seharusnya dipertahankan sebagai kawasan hutan.

Di akhir pertemuan, semua pihak sepakat untuk terus bekerja sama dalam mencari solusi yang komprehensif. Mereka berharap agar pengelolaan hutan dapat dilakukan dengan lebih baik, demi mencegah potensi bencana yang dapat membahayakan warga, sekaligus menjaga kelestarian lingkungan untuk kepentingan bersama.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Panji Setiawan

Sumber: Liputan Khusus

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X