Desa Brengkok Banjarnegara Tingkatkan Inovasi Agro Industri Pertanian untuk Ketahanan Pangan 2025

photo author
- Rabu, 22 Januari 2025 | 22:44 WIB
Foto: Salah satu unit usaha pembudidayaan melon di Dusun Krajan, Desa Brengkok, Kecamatan Susukan, Kabupaten Banjarnegara (Baskoro)
Foto: Salah satu unit usaha pembudidayaan melon di Dusun Krajan, Desa Brengkok, Kecamatan Susukan, Kabupaten Banjarnegara (Baskoro)

BANJARNEGARA,REFERENSIBERITA.COM– Dalam mendukung program ketahanan pangan pemerintah pusat, Desa Brengkok, Kecamatan Susukan, Kabupaten Banjarnegara, terus berinovasi di bidang agro industri pertanian. Di tahun 2025, desa ini menambah unit usaha baru di sektor pertanian guna memperkuat ketahanan pangan lokal.

Desa Brengkok telah mempersiapkan elemen pendukung untuk menyukseskan program tersebut, seperti Kelompok Tani Muda, Kelompok Wanita Tani (KWT), dan Kelompok Masyarakat Peternak (KMP). Ketiga kelompok ini tersebar di dua wilayah, yaitu Dusun Cangkring dan Dusun Krajan.

Baca Juga: Ketiadaan Fasilitas Pengelolaan Sampah di Mandiraja Kulon Perlu Perhatian Bersama

Melalui Musyawarah Desa, Pemerintah Desa Brengkok telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp507,415 juta atau 45% dari Anggaran Dana Desa (ADD) Tahun Anggaran (TA) 2025 untuk kebutuhan sarana dan prasarana (sarpras) pertanian, serta pengolahan sumber pangan nabati dan hewani.

Sekretaris Desa Brengkok, Supriyatno, menjelaskan bahwa program ketahanan pangan di desa ini sebenarnya sudah dimulai sejak 2022.

Baca Juga: Warga Dusun Candi Majatengah Banjarmangu Gelar Syukuran Kemenangan Amalia Desiana
"Saat ini, program ketahanan pangan yang sudah berjalan sejak tahun 2022 melibatkan pengelolaan ternak unggas dan domba. Hasilnya sudah dirasakan oleh anggota kelompok tani, khususnya, dan masyarakat pada umumnya," ujar Supriyatno, Rabu (22/1/2024).

Berdasarkan jurnal kegiatan Desa Brengkok, komitmen untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat terus menjadi prioritas utama. Supriyatno memaparkan berbagai fakta terkait capaian program desa.

Baca Juga: Tanah Longsor di Desa Ratamba Pejawaran Banjarnegara: 13 Rumah Rusak Berat, 55 Jiwa Mengungsi
"Pada tahun 2023, kami menambah program budidaya melon hidroponik melalui Kelompok Tani Muda. Alhamdulillah, di awal tahun 2024 sudah panen dan menghasilkan sumber protein nabati. Selanjutnya, di tahun 2025, melalui Kelompok Wanita Tani (KWT), kami akan mengembangkan budidaya ayam petelur. Proyeksinya adalah menyumbang ketahanan pangan di tingkat desa, khususnya pangan hewani. Output dari program ini akan disalurkan kepada masyarakat miskin, termasuk untuk pencegahan stunting," jelasnya.

Baca Juga: Desa Sijenggung Raih Prestasi di Tingkat Nasional

Supriyatno menambahkan bahwa sektor pangan memegang peran penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa. Ia juga menilai bahwa saat ini adalah waktu yang tepat bagi generasi muda untuk terjun ke dunia pertanian.

"Anggaran tahun 2025 memang lebih besar dibandingkan tahun-tahun sebelumnya karena proyeksinya mencakup pemberdayaan masyarakat. Selain meningkatkan ekonomi masyarakat, khususnya para pengelola, program ini juga bertujuan mengurangi tingkat pengangguran, terutama di kalangan pemuda. Saat ini, banyak pemuda yang antusias terjun ke bidang pertanian berkat berbagai inovasi dan teknologi pertanian modern, seperti hidroponik, yang lebih praktis dan menarik bagi generasi muda," pungkasnya.

*ditulis Baskoro*

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Panji Setiawan

Sumber: Liputan

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X