REFERENSI BERITA - Engklek merupakan salah satu permainan tradisional yang sekarang sudah jarang dimainkan oleh anak-anak.
Permainan engklek (dalam bahasa Jawa) merupakan permainan tradisional lompat-lompatan pada bidang-bidang datar yang digambar diatas tanah.
Permainan engklek dibuat dengan cara membuat gambar kotak-kotak kemudian melompat dengan satu kaki dari kotak satu ke kotak berikutnya.
Baca Juga: Perbedaan Papua dan Papua Nugini: Penjajah, Bahasa Hingga Ekonomi
Gambar permainan engklek biasanya dibuat di tanah, menggambar lima segi empat dempet vertikal kemudian di sebelah kanan dan kiri diberi lagi sebuah segi empat.
Permainan ini mempunyai banyak nama atau istilah di masing-masing daerah. Ada yang menyebutnya teklek ciplak gunung, demprak dan masih banyak lagi.
Dikutip Referensi Berita.com dari buku Olahraga dan Permainan Tradisional, karya Ari Wibowo Kurniawan 2019, berikut beberapa peraturannya:
Baca Juga: Mengenal Al Juab, Koran Pertama Berbahasa Melayu di Indonesia
Lapangan:
1. Lapangan engklek terdiri dari 8 kotak yang masing-masing berukuran 30 x 60 cm.
2. Satu kotak nomor 9 berbentuk setengah lingkaran.
3. Lapangan yang digunakan untuk permainan ditandai menggunakan lebar garis 5 centimeter.
4. Permainan berlangsung selama 15 menit. Pertandingan hanya untuk antar individu.
Baca Juga: Ini Alasan Pedagang Kaki Lima di Depan RS UKI Jakarta Timur Menolak Direlokasi
Perlengkapan:
1. Genteng, atau yang sejenisnya
2. Jam atau stopwatch
3. Alat tulis
4. Pita atau nomor dada
5. Formulir yang digunakan pada pertandingan digunakan untuk mencatat susunan pemain dan hasil pertandingan.
Baca Juga: Mengenal Al Juab, Koran Pertama Berbahasa Melayu di Indonesia
Artikel Terkait
Dilarang Sekolah, Begini Pola Pendidikan Anak Pada Masyarakat Baduy
Ini Deretan Upacara Adat Bali yang Menjadi Daya Tarik Para Wisatawan
5 Suku Pedalaman yang Mengisolasi Diri dan Menolak ModernisasiĀ
Mengungkap Misteri Gunung Karang, Pusat Energi dan Kekuatan Magis Banten
Kenali 5 Unsur Pemukiman Dalam Suku Baduy: Imah, Bale, Saung Lisung, Alun-Alun, dan Leuit