Tyo Bento: Dari Penagih Utang, Hidup keras 'di Jalan' Hingga Membuka Usaha Kuliner di Banjarnegara

photo author
- Jumat, 3 Januari 2025 | 19:18 WIB
Tyo Bento, yang dulunya seorang penagih utang dan hidup keras di jalan, kini memulai lembaran baru dengan membuka usaha kuliner bernama Mr. Ben di Banjarnegara (dokumentasi referensiberita.com)
Tyo Bento, yang dulunya seorang penagih utang dan hidup keras di jalan, kini memulai lembaran baru dengan membuka usaha kuliner bernama Mr. Ben di Banjarnegara (dokumentasi referensiberita.com)

Baca Juga: Tiga Nelayan Cilacap Hilang Misterius di Perairan Selatan, Basarnas Kerahkan Drone dan Kapal Penyelamat

Tempat makan ini menawarkan berbagai menu sederhana namun menggugah selera, seperti ayam goreng tepung seharga Rp10.000 per porsi, soto ayam kampung Rp12.000 per porsi, dan nasi ayam kremes Rp15.000 per porsi.

Lokasinya yang berada di depan RSUD H. Lasmanah sangat strategis, menjadikan Mr. Ben pilihan favorit bagi mahasiswa, anak kos, hingga tenaga kesehatan yang bekerja di sekitar rumah sakit.

Tyo mengelola usahanya bersama istrinya, mulai dari menyiapkan bahan makanan hingga melayani pelanggan.

Baca Juga: Polres Banjarnegara Ungkap 103 Kasus Tindak Pidana Sepanjang 2024

Putri pertamanya, yang kini kuliah di Yogyakarta semester akhir, juga membantu mempromosikan usahanya melalui media sosial. “Anak saya bikin promosi di Instagram dan Facebook,” jelas Tyo.

Untuk menarik pelanggan, Tyo Bento menggunakan cara-cara sederhana namun efektif. Selain memanfaatkan media sosial, ia juga memasang spanduk di sekitar lokasi dan menawarkan layanan antar pesanan.

Baca Juga: Jateng Cepat Tanggapi Target Swasembada Pangan Nasional

Mayoritas pelanggannya berasal dari anak muda dan tenaga medis yang ngekos atau bekerja di sekitar RSUD H. Lasmanah.

Meski baru berjalan beberapa bulan, Tyo optimis dengan perkembangan usahanya. Ke depan, ia berencana menambah variasi menu, memperbaiki desain tempat makan, dan meningkatkan pelayanan untuk memberikan kenyamanan lebih bagi para pelanggan.

Baca Juga: Warga Jatilawang Wanayasa Gelar Aksi Tuntut Penyelesaian Pengelolaan Hutan

"Saya berharap bisa terus mengembangkan usaha ini. Yang terpenting, selama pemasukan sudah stabil, saya merasa cukup puas. Mengenai masa lalu, saya lebih memilih untuk menjadikannya sebagai pelajaran berharga yang membentuk siapa saya sekarang. Sabar, tekun, dan ikhlas adalah kunci saya dalam menjalani semuanya. Saat ini, fokus saya hanya untuk keluarga dan usaha ini," tutup Tyo dengan penuh harapan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Panji Setiawan

Sumber: Liputan

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X