Banjarmangu, referensiberita.com – Haul Akbar Karahayon III yang berlangsung pada 28 hingga 30 Desember 2024 di Dusun Kayunan, Desa Banjarmangu, Banjarnegara, Jawa Tengah, mengusung tema pelestarian alam dan budaya.
Selain merayakan tradisi, acara ini juga memperkuat kolaborasi berbagai pihak dalam menjaga lingkungan dan budaya lokal dengan prinsip keberlanjutan.
Baca Juga: Warga Jatilawang Gelar Pertemuan, Soroti Pengelolaan Hutan yang Belum Tuntas
Koordinator acara, Buyung Kahayunan, menjelaskan bahwa rangkaian kegiatan memadukan tradisi, edukasi, olahraga, dan konservasi alam. "Tujuan utamanya adalah meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya konservasi alam dan pelestarian budaya lokal," ujarnya.
Acara dimulai dengan jalan sehat yang melibatkan ratusan peserta, mulai dari warga setempat hingga komunitas peduli lingkungan. Menurut Buyung, selain sebagai olahraga, jalan sehat ini juga menjadi ajakan untuk lebih peduli terhadap kebersihan dan kelestarian lingkungan sekitar. Langkah kecil ini diharapkan dapat menciptakan kesadaran berkelanjutan di masyarakat.
Setelah itu, peserta mengikuti talk show yang membahas konservasi alam dan pelestarian budaya lokal.
Letnan Kolonel Laut (P) Farid Muldiyatno, S.T., M.T., seorang perwira Angkatan Laut yang juga Ketua Konservasi Burung Banjarmangu, menjadi pembicara utama. Beliau menjelaskan bahwa acara ini merupakan kegiatan rutin yang diselenggarakan setiap akhir tahun sebagai bagian dari rangkaian haul.
"Acara ini memang acara rutin yang kita selenggarakan setiap akhir tahun karena memang ada rangkaian yang baik, yaitu haul teman-teman dari catatan Haji. Dengan kegiatan ini, kami ingin mempererat hubungan masyarakat sekaligus memberikan perhatian pada pelestarian alam," jelas Letkol Farid kepada referensiberita.com di lokasi.
Beliau juga menekankan pentingnya penanaman pohon aren sebagai solusi mitigasi bencana, terutama untuk mencegah longsor dan menjaga ketahanan tanah. "Setiap pohon aren yang kita tanam berkontribusi pada konservasi alam, dari ketahanan tanah hingga manfaat lainnya," tambahnya.
Baca Juga: PoJ City Jadi Pusat Perayaan Malam Tahun Baru 2025 di Semarang
Letkol Farid berbagi kisah tentang hasil positif dari upaya konservasi yang telah dilakukan, seperti kembalinya burung elang ular bido di wilayah ini. "Mungkin hasilnya belum terlihat sepenuhnya, tetapi saya sudah melihat alam mulai merespons dengan sangat baik. Belum lama ini, burung elang ular bido yang sempat hilang kini kembali terlihat di sekitar wilayah Banjarmangu," ungkapnya.
Baca Juga: Lima Rekomendasi Tempat Wisata Ramah Anak di Purwokerto
Artikel Terkait
Warga Desa Sipedang Banjarmangu Budidaya Bonsai, Hobi Sekaligus Menghasilkan
Banjarmangu, Kecamatan di Banjarnegara Punya Potensi Alam Menarik
Haul Akbar Karahayon III dan Sedekah Alam Penanaman 1000 Bibit Aren, Akan Digelar 28-30 Desember 2024 di Banjarmangu