Tanggul Jebol, Rumah Warga Kelurahan Meteseh Semarang Diterjang Banjir

photo author
- Jumat, 13 Desember 2024 | 06:50 WIB
Warga RW 9 Kelurahan Meteseh, Kecamatan Tembalang, membersihkan lingkungan yang tertimbun lumpur akibat banjir bandang, Kamis (12/12). Foto: RONGGO WASSALIM/JAWA POS RADAR SEMARANG
Warga RW 9 Kelurahan Meteseh, Kecamatan Tembalang, membersihkan lingkungan yang tertimbun lumpur akibat banjir bandang, Kamis (12/12). Foto: RONGGO WASSALIM/JAWA POS RADAR SEMARANG

REFERENSIBERITA.COM, Semarang - Hujan deras yang mengguyur Kota Semarang pada Rabu (11/12) malam mengakibatkan banjir di Meteseh Semarang di wilayah RW 9, Kelurahan Meteseh, Kecamatan Tembalang. Pantauan Jawa Pos Radar Semarang, Kamis (12/12) pagi, terlihat para warga sedang membersihkan endapan lumpur bekas banjir di Meteseh Semarang di Dukuh Tunggu, RT 2 dan RT 3 RW 9.

Faizin, salah seorang warga yang terdampak, menceritakan bahwa banjir di Meteseh Semarang terjadi akibat hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut, menyebabkan sungai di sekitar perumahan meluap. "Hujannya deras sekali, apalagi hujannya juga terjadi wilayah atas, semalam hampir sedada orang dewasa. Ini terparah, tetapi beberapa waktu kemudian sudah tidak ada air," keluhnya. Meski air sudah surut, sisa-sisa lumpur dan kotoran masih terlihat di sejumlah jalan yang sebelumnya terendam oleh banjir di Meteseh Semarang.

Baca Juga: Kabupaten Banjarnegara Termiskin di Jawa Tengah, UMK Terendah Meski Naik 6,5%

Sementara itu, di Perumahan Cluster Dahlia RT 8 RW 9, petugas dari Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) terlihat sedang membersihkan lumpur yang tertinggal di jalan akibat banjir di Meteseh Semarang. Selain itu, dua tangki air PDAM turut membantu proses pembersihan, sehingga warga dapat kembali melaksanakan aktivitas mereka dengan nyaman.

Di sisi lain, tanggul saluran yang membatasi perumahan dengan kawasan perkampungan warga mengalami jebol. Kejadian tersebut menjadi penyebab utama banjir di Meteseh Semarang, karena air meluap dan menggenangi kawasan pemukiman. Petugas dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana pun segera bergerak untuk memperbaiki tanggul yang rusak dengan menggunakan geobag sandbag.

Baca Juga: Keterbukaan Informasi Publik Desa di Banjarnegara Belum Optimal: Apa yang Perlu Ditingkatkan?

Ketua RW 9, Nuryanto, menjelaskan bahwa banjir di Meteseh Semarang dimulai sekitar pukul 18.00 WIB, ketika hujan lebat mengguyur wilayah tersebut. "Hujan deras sangat deras dan debit air meningkat, menyebabkan tanggul jebol. Air segera meluap dan menggenangi Perumahan Cluster Dahlia di RT 8 RW 9," jelasnya.

Beberapa RT lainnya di RW 9 juga terendam banjir di Meteseh Semarang, seperti RT 1, RT 2, RT 3, dan RT 8. Selain itu, kiriman air dari Sungai Tembalang yang meluap memperparah situasi tersebut, menambah volume air yang masuk ke perumahan warga. "Tanggul yang jebol mengakibatkan air masuk ke perumahan warga dan menenggelamkan rumah-rumah di beberapa RT ini," tambah Nuryanto.

Baca Juga: Bagaimana Huawei Bisa Bangkit Kembali dari Sanksi Amerika dan Mengalahkan Tekanan Global? Temukan Inovasi Terbaru yang Mengejutkan

Keadaan semakin sulit karena saluran yang ada tidak dapat menampung volume air yang datang begitu cepat. Akibatnya, selain banjir di Meteseh Semarang, terjadi juga penumpukan sampah dan lumpur di area perumahan. Upaya perbaikan pun terus dilakukan oleh petugas dan warga yang bersama-sama membersihkan sisa-sisa banjir di Meteseh Semarang.

Tanggul yang jebol memang menjadi salah satu faktor penyebab banjir di Meteseh Semarang. Menurut pengamatan sementara, tanggul tersebut tidak mampu lagi menahan debit air yang terus meningkat. Petugas BBWS Pemali Juana yang turun ke lokasi sudah mulai menambal tanggul tersebut dengan geobag sandbag. Proses penanggulangan dilakukan untuk mencegah agar kejadian banjir di Meteseh Semarang tidak terulang lagi.

Baca Juga: Pemerintah Provinsi Jawa Tengah Tingkatkan Kerja Sama Pengelolaan Opsen Pajak Kendaraan Bermotor

Untuk warga yang terkena dampak banjir di Meteseh Semarang, mereka berharap agar pemerintah segera mengambil langkah untuk memperbaiki tanggul yang rusak serta memperkuat sistem drainase agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan. Banyak warga yang merasa kesulitan akibat dampak banjir di Meteseh Semarang, mengingat belum lama ini perumahan mereka juga pernah dilanda banjir serupa.

Dampak banjir di Meteseh Semarang juga mengingatkan pentingnya peningkatan infrastruktur drainase dan tanggul di kawasan yang rawan banjir, seperti Meteseh. Mengingat curah hujan yang cukup tinggi, tidak hanya perlu peningkatan sarana drainase tetapi juga edukasi kepada masyarakat untuk mengurangi sampah yang dapat memperburuk kondisi saat hujan lebat.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ariyanto.

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X