Reforestasi DAS Serayu, 20 Ribu Pohon Ditanam untuk Selamatkan Waduk Mrica

photo author
- Kamis, 28 Agustus 2025 | 14:46 WIB
Penanaman 20 ribu pohon di Desa Pekasiran, Kecamatan Batur, Banjarnegara (Kominfo)
Penanaman 20 ribu pohon di Desa Pekasiran, Kecamatan Batur, Banjarnegara (Kominfo)

BANJARNEGARA,REFERENSIBERITA.COM – Waduk Mrica di Banjarnegara Jawa Tengah menghadapi ancaman serius akibat sedimentasi yang terus meningkat. Setiap tahun hampir 4 juta meter kubik material masuk ke waduk, sementara kemampuan pengerukan tidak sampai 1 juta meter kubik.

Kondisi ini menyebabkan kapasitas waduk merosot tajam, dari 150 juta meter kubik saat pertama dibangun, kini hanya tersisa 15 juta meter kubik.

Direktur Utama PLN Indonesia Power, Bernadus Sudarmanta, menyebut situasi ini membuat pihaknya hampir frustasi. Ia menegaskan pengerukan bukan lagi solusi karena biaya yang dibutuhkan terlalu besar.

Baca Juga: Bandung Raya Dibayangi Ancaman Sesar Lembang, BPBD Cemaskan Gempa Kuat Berskala MMI 8

“Kalau hanya mengandalkan pengerukan, kita menuju kematian infrastruktur waduk juga PLTA. Solusinya harus komprehensif, dari hulu sampai hilir. Indonesia Power berupaya menggerakkan semua pihak agar konservasi berjalan,” ujarnya, Rabu (27/8/2025).

Sebagai langkah nyata, kegiatan reforestasi dilakukan di Daerah Aliran Sungai (DAS) Serayu, Desa Pekasiran, Kecamatan Batur. Wakil Bupati Banjarnegara, Wakhid Jumali, mengatakan kegiatan ini diinisiasi oleh PLTA Mrica dengan menanam 20 ribu pohon jenis kasia dan puspa.

Baca Juga: Dana Jumbo Rp22,7 Triliun Mengalir ke Bulog, Misi RI untuk Serap 3 Juta Ton Beras Petani di 2026

“Reforestasi ini upaya bersama untuk menyelamatkan DAS Serayu dari kerusakan. Manfaatnya tidak hanya untuk lingkungan, tapi juga ekonomi masyarakat dan ketahanan energi bagi PLTA Mrica,” kata Wakhid.

Langkah ini juga mendapat dukungan dari Kementerian Lingkungan Hidup. Kasubdit PPMA KLH/BPLH, Witono, menyebut Banjarnegara sebagai kabupaten konservasi yang sudah memiliki SK dari Bupati.

Baca Juga: Laba Bersih Naik 400 Persen, Pop Mart Disebut-sebut Bakal Sebar Penjualan Labubu Versi Mini Tuk Ponsel

“Alih fungsi lahan, longsor, hingga sedimentasi waduk sudah menjadi persoalan besar. Semua harus berkolaborasi, tidak bisa hanya pemerintah atau PLN. Masyarakat juga harus terlibat, karena konservasi adalah kebutuhan pokok,” ungkapnya.

Reforestasi DAS Serayu diharapkan bisa menjadi momentum kolaborasi lintas pihak. Dengan perubahan pola pertanian yang lebih ramah lingkungan, konservasi di Banjarnegara diyakini mampu menyelamatkan energi sekaligus menjamin keberlanjutan ekonomi masyarakat di sekitar DAS.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Panji Setiawan

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X