Leuweung Titipan Baduy makin Memprihatinkan, AMAN Sampaikan Pesan ke Presiden

photo author
- Kamis, 9 September 2021 | 08:16 WIB
Perwakilan masyarakat adat Baduy saat mengunjungi Kasepuhan Adat Bayah. (Referensi Berita)
Perwakilan masyarakat adat Baduy saat mengunjungi Kasepuhan Adat Bayah. (Referensi Berita)


REFERENSI BERITA - Belum lama ini, puluhan warga adat dari Baduy Luar dan Baduy Dalam mendatangi Kasepuhan Bayah.

Mereka berjalan kaki selama dua hari dari Kampung Cikeusik untuk melakukan ritual menyelematkan hutan atau mereka sebut Salamet Leuweung di kawasan Gunung Madur, Gunung Kembang, dan Karang Bokor yang berada di dalam wilayah adat Kasepuhan Bayah.

Gunung tersebut merupakan salah satu Leuweung Titipan (hutan titipan) masyarakat adat Baduy.

Baca Juga: Sambungkan Akses Transportasi Darat, Pembangunan Jembatan Ciberang Dimulai

Ayah Yalis yang dipercaya memimpin rombongan memulai ritual dengan meminta izin memasuki kawasan Gunung Madur, Gunung Kembang dan Karang Bokor kepada juru bicara Kasepuhan Bayah, Iwan Kastiwan.

Setelah ritual selesai, rombongan Baduy Jero kembali mendatangi Kasepuhan Bayah untuk menyampaikan hasil ritual sekaligus meminta izin untuk kembali ke Kampung Cikeusik.

Menurut Ayah Asid, kedatangan warga Baduy tersebut bertujuan untuk bertemu dengan Kasepuhan Bayah terkait Leuweung Titipannya yang berada di wilayah adat Kasepuhan Bayah.

Baca Juga: Kebakaran Lapas Kelas I Tangerang, Wagub Andik Hazrumy Sampaikan Bela Sungkawa

Masyarakat Adat Baduy Jero menginginkan agar Leuweung Titipan bisa tetap aman dan kembali seperti semula.

Warga Baduy percaya, jika kawasan tersebut dirusak dan diganggu, maka bencana akan datang.

Bencana itu tidak hanya akan menimpa masyarakat Baduy, tapi juga berdampak pada keberlangsungan hidup masyarakat adat di Kasepuhan Bayah, yang pada akhirnya akan berpengaruh buruk terhadap kehidupan umat manusia di bumi.

Baca Juga: Pemkab Pandeglang dapat Bantuan 20 Tabung Oksigen dari Kadin Indonesia

Sementara Iwan Kastiwan membenarkan adanya Leuweung Titipan masyarakat adat Baduy yang berada di kawasan Gunung Madur, Gunung Kembang dan Karang Bokor.

“Saat ini, kondisi hutan di sekitar Leuweung Titipan tersebut memang sudah kritis karena wilayah itu masuk dalam Perum Perhutani, Perkebunan Gunung Madur serta areanya PT Cemindo Gemilang.

Menurut dia, Kasepuhan Bayah mengalami kesulitan mengurus wilayah adat ini karena dikuasai oleh pihak lain yang mendapat izin dari pemerintah.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Rukman Nurhalim Mamora

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Syukuran Panen, Ratusan Warga Gumelem Gelar Gethekan

Jumat, 1 November 2024 | 22:28 WIB

Jelang DCF, Film Di Hyang Negeri di Atas Awan Dirilis

Jumat, 23 Agustus 2024 | 12:31 WIB
X