REFERENSI BERITA - Kelahiran Taliban begitu tiba-tiba dan dengan cepat menjadi sebuah kekuatan yang mendapat dukungan rakyat.
Pengikut taliban bertambah drastis menjadi 25.000 pejuang dengan dilengkapi lebih dari 200 tank, artileri, helikopter, dan selusin jet tempur MIG-23.
Taliban dibentuk oleh Mullah Muhammad Umar, seorang ulama mantan gerilyawan Afghan yang terluka beberapa kali dalam pertempuran melawan tentara komunis Sovyet tahun 1980-an.
Baca Juga: Mahasiswa Harus Paham, Ini Tugas dan Fungsi DPR Secara Keseluruhan
Seperti dikutip Referensi Berita dari buku berjudul 'Demonologi Islam' karya Asep Syamsul dan M. Romli pad Sabtu, 18 Desember 2021 berikut adalah penjelasnnya:
Kemunculan Taliban dalam kancah politik-militer Afghanistan tidak lepas dari krisis yang melanda negeri itu sejak pasukan mujahidin Afghanistan berhasil menduduki Kabul dan menggulingkan pemerintahan komunis pro-Rusia pimpinan Presiden
Najibullah pada April 1992.
Taliban muncul di tengah kemuakan rakyat Afghan menyaksikan perang saudara antar sesama mujahidin. Seperti diketahui, tidak lama setelah pemerintahan Kabul jatuh, faksi-faksi mujahidin berseteru dan baku hantam antar mereka sendiri.
Berbagai kepentingan mulai berbenturan secara tajam. Dua faksi terbesar dan terkuat, Hizbul Islami pimpinan Gulbuddin Hikmatyar dan Jamiat Islami.
Untuk taliban sendiri berarti 'penuntut ilmu', 'pengkaji' (seeker), 'santri' (religious student), dan dalam bahasa Persia berarti 'para pencari kebenaran', adalah sekumpulan mahasiswa atau pemuda yang dibesarkan dalam masa perang di kamp-kamp pengungsi.
Tentang siapa sebenarnya Taliban, hingga kini masih menjadi teka-teki. Misalnya Newsweek menyebut mereka sebagai strangers (orang-orang tidak dikenal), yang telah membangun "Robin Hood mystique".
Mereka lahir dari sekolah-sekolah keagamaan di utara Pakistan, dekat perbatasan Afghanistan, dan sebagian besar anggotanya beretnis Pashtun, etnis yang secara tradisional mendominasi panggung politik Afghanistan.
Mullah Daud, seorang pemimpin muda Taliban, menyatakan bahwa tujuan kelompoknya adalah untuk membersihkan Afghanistan dari mujahidin yang telah menjadi pembunuh, pencuri, dan pedagang
candu atas nama Islam.
Artikel Terkait
Taliban Kuasai Afghanistan, Fadli Zon Sebut AS juga Akan Kalah Hadapi Taliban
Soal Taliban, Fahri Hamzah Sebut ada Dua Pelajaran Penting bagi Indonesia
Dindikbud Kota Serang Gelar Pembelajaran Sejarah Banten untuk Guru SD dan SMP
Menara Air Pandeglang, Saksi Sejarah yang masih Berdiri Gagah
Mengenal Bahasa Sunda Banten, Begini Penjelasan Dosen Sejarah STKIP Setia Budhi Rangkasbitung