Fakta Menarik Kepercayaan Masyarakat Tengger Terhadap Gunung Semeru dan Bromo

photo author
- Minggu, 5 Desember 2021 | 20:27 WIB
Kepercayaan masyarakat Tengger terhadap Gunung Semeru dan Bromo
Kepercayaan masyarakat Tengger terhadap Gunung Semeru dan Bromo

REFERENI BERITA- Tengger merupakan nama suku yang mendiami dataran tinggi di sekitar Pegunungan Tengger diantaranya meliputi wilayah Gunung Bromo dan Gunung Semeru (Mahameru).

Tak hanya berada di Kabupaten Probolinggo, suku Tengger juga berada di kawasan empat Kota Administratif yang meliputi Kota Malang, Kota Pasuruan, Kota Probolinggo, dan Kota Lumajang.

Salah seorang peneliti bernama Dylan Walsh pernah melakukan penelitian di beberapa gunung yang ada di Indonesia terutama di wilayah gunung Semeru dan Bromo dan ia melakukan penelitian tersebut selama tiga minggu.

Baca Juga: Update Aktivitas Vulkanik Gunung Semeru Mengalami Peningkatan Berupa Awan Panas dan Lava Pijar

"Daerah penelitian yang pertama adalah daerah Tengger yang termasuk Gunung Mahameru serta Gunung Bromo. Saya tinggal di daerah Tengger tersebut selama tiga minggu pada bulan Maret tahun 2000," kata Dylan Walsh seperti dikutip Referensi Berita dari laporan penelitannya pada Minggu, 05 Desember 2021.

Dylan Walsh melakukan penelitian mengenai kepercayaan masyarakat setempat terhadap gunung Semeru dan Bromo. Namun, menurutnya ada dua unsur yang harus kita ketahui tentang kepercayan masyarakat Tengger yaitu kepercayaan animisme dan agama Hindu-Budha.

Dylan mengemukakan, Agama Hindu-Budha menguasai pulau Jawa selama delapan abad, abad 8 sampai abad 16. Orang beragama Hindu percaya dalam Gunung Semeru sebagai rumahnya para dewa-dewa serta gunungnya melambangkan hubungan diantara dunia manusia (bumi) dan Kayangan atau dunia para dewa-dewa.

Baca Juga: Gunung Merapi Paling Aktif di Jepang Meletus

Orang Jawa percaya bahwa gunung adalah tempat sakral dan biasanya didiami oleh mahluk halus, roh-roh leluhur atau dewa. Selain unsur agama Hindu-Budha, manusia Jawa juga punya kepercayaan bahwa tempat-tempat atau obyek punya semangat diri sendiri.

Kepercayaan manusia seperti di atas adalah kepercayaan animisme dan termasuk kepercayaan tentang mahluk halus, roh-roh leluhur atau hantu-hantu yang mendiami macam-macam tempat. Kedua unsur di atas wenurut Dylan dicampurkan dengan agama Islam dan masih ada sampai saat ini.

Selain itu, di dalam desa-desa Tengger yang terpisah ada kepercayaan manusia tentang dunia akhirat yang termasuk Gunung Mahameru dan Gunung Bromo. Bahkan Gunung di daerah Tengger tidak hanya penting untuk orang Tengger, juga untuk orang non-Tengger punya kepercayan tersendiri.

Baca Juga: Ulama Besar Banten 'Turun Gunung' Dukung Langkah Kejati

Gunung Mahameru adalah gunung paling tinggi di Jawa, 3676 meter di atas permukaan laut dan gunung berapi yang masih aktif. Menurut orang Hindu di Bali Gunung Mahameru dianggap sebagai gunung paling sakral dan Bapak Gunung Agung di Bali.

Sejalan dengan ini, seorang sejarawan Banten Ali Fadilah juga mengatakan raja Jawa dulu menyebut "Se-Meru" untuk gunung sakral di Lumajang. Konon dipindahkan dari Jambudwipa di Himalaya ke Jawadwipa.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Suardi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X