Pernyataan Arteria Dahlan Memantik Perpecahan Bangsa

photo author
- Rabu, 19 Januari 2022 | 01:08 WIB
Seniman sekaligus pengarang Buku Sunda Banten, Rohendi. (Dok. Referensi Berita)
Seniman sekaligus pengarang Buku Sunda Banten, Rohendi. (Dok. Referensi Berita)

REFERENSI BERITA - Pernyataan kontroversial politisi PDI Perjuangan, Arteria Dahlan soal penggunaan bahasa Sunda oleh seorang Kajati, memantik kemarahan Urang Sunda.

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil pun tak kalah kecewanya. Melalui siaran persnya pada Selasa, 18 Januari 2022, pria yang biasa disapa Kang Emil ini mengimbau agar Arteria Dahlan segera meminta maaf kepada masyarakat Sunda.

"Jadi saya mengimbau Pak Arteria Dahlan sebaiknya meminta maaf kepada masyarakat Sunda di Nusantara ini. Kalau tidak dilakukan, pasti akan bereskalasi. Sebenarnya orang Sunda itu pemaaf ya, jadi saya berharap itu dilakukan," ujar Ridwan Kamil.

Baca Juga: Mengenal 'Engklek', Permainan Tradisional Anak yang Hampir Punah

Dari Banten, kekecewaan dan kemarahan itu disampaikan pengarang Buku Sunda Banten, Rohendi.

Menurut Rohendi, pernyataan Arteria agar pejabat daerah dan negara tidak menggunakan bahasa daerah, dalam hal ini bahasa Sunda, itu berlebihan dan terkesan diskriminasi kesukuan.

"Seorang pejabat negara seperti Kajati yang sering menggunakan bahasa daerahnya itu malah baik. Ini untuk memperlihatkan khasanah komunikasi di Indonesia," ungkap Rohendi kepada Referensi Berita.

Seniman ini juga mendesak anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan itu untuk segera meminta maaf kepada Urang Sunda.

Baca Juga: Perbedaan Papua dan Papua Nugini: Penjajah, Bahasa Hingga Ekonomi

"Dalam acara rapat kerja bersama Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin, Arteria Dahlan menyampaikan statement yang menyentil seorang Kajati yang menggunakan bahasa Sunda. Jelas ini dapat memicu ketersinggungan dan kemarahan Urang Sunda," tegas Rohendi.

Rohendi berkeyakinan bahwa Kajati yang mengucapkan kata-kata berbahasa Sunda, karena yang hadir ada orang Sunda, serta membuktikan bahwa seorang jaksa juga peduli terhadap bahasa daerahnya.

"Apalagi setiap Februari ada peringan Hari Bahasa Ibu Sedunia. Boleh saya nilai, apa yang disampaikan Arteria Dahlan itu dalam rangka memecah belah persatuan bangsa Indonesia. Pernyataan dia bisa memantik permusuhan antar suku di Indonesia," ujar Rohendi.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Rukman Nurhalim Mamora

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Syukuran Panen, Ratusan Warga Gumelem Gelar Gethekan

Jumat, 1 November 2024 | 22:28 WIB

Jelang DCF, Film Di Hyang Negeri di Atas Awan Dirilis

Jumat, 23 Agustus 2024 | 12:31 WIB
X