Sistem Penjernihan Air Zaman Kesultanan Banten Ternyata sudah Canggih

photo author
- Senin, 11 Oktober 2021 | 07:14 WIB
Pengindelan yang berfungsi menjernihkan air untuk kebutuhan air bersih Keraton Banten ditemukan. (DOk. Referensi Berita)
Pengindelan yang berfungsi menjernihkan air untuk kebutuhan air bersih Keraton Banten ditemukan. (DOk. Referensi Berita)

REFERENSI BERITA - Tiga titik jalur air yang diduga dibangun pada masa Kesultanan Banten ditemukan Tim Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Banten. Jalur air itu diperkirakan dibangun pada tahun 1703 Masehi.

Tiga titik saluran air itu kesemuanya berada di Kampung Sukadiri, Kelurahan Kasunyatan, Kecamatan Kasemen, Kota Serang.

Saluran air itu meliputi jalur Danau Tasikardi ke Pangindelan Abang, Pangindelan Abang ke Pangindelan Putih dan dari Pangindelan Putih ke Pangindelan Emas.

Baca Juga: Macam-macam Kode Transaksi Pada Faktur Pajak

Tim BPCB bersama mahasiswa Arkeologi UI akan terus melakukan ekskavasi jalur pengairan itu sampai akhir bulan Oktober 2021 ini.

Staf Pokja Pemugaran BPCB Banten, Bayu Aryanto mengatakan, jalur pengindelan ini difungsikan untuk proses penjernihan air yang berasal dari Danau Tasikardi menuju Keraton Surosowan.

Selain itu jalur air itu untuk memasok kebutuhan air di wilayah kesultanan. "Jarak antara satu kotak galian ke kotak lainnya 50 meter," kata Bayu belum lama ini.

Selama tujuh hari ekskavasi, sudah terlihat lapisan bata sekitar 11 sampai 12 lapisan di sekitar area persawahan.

Baca Juga: IAnunnaki, Film yang Dicekal di Seluruh Dunia Karena Bisa Mengguncang Iman Manusia

"Kami ingin tahu sistem yang digunakan zaman dulu itu seperti apa. Selama ini kan disebutnya ada pangindelan untuk mengendapkan air dari Tasikardi ke Surosowan, sampai di Surosowan air yang tadinya keruh jadi jernih. Nah, kami ingin tahu apa itu benar dan bagaimana sistemnya," jelasnya.

Dalam proses penggalian lanjut Bayu, alat yang digunakan yakni rimbas atau petel, kape, tambang ukuran 3 mili yang warnanya disesuaikan dengan lingkungan sekitar, meteran rol, palu, cangkul, garpu dan lainnya.

"Selama penggalian ini di bawah permukaan tanah sedikit ditemukan temuan, ada kayu pasat, pecahan keramik ada beberapa," ungkapnya.

Baca Juga: Unik! Ternyata Teknologi Modern Ini Terinspirasi Dari Hewan, Simak Selengkapnya

Bayu menjelaskan, ekskavasi itu dilakukan bukan untuk memfungsikan jalur air kembali. Hal itu mengingat sumber air di Danau Tasikardi lingkungannya sudah berubah.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Rukman Nurhalim Mamora

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Syukuran Panen, Ratusan Warga Gumelem Gelar Gethekan

Jumat, 1 November 2024 | 22:28 WIB

Jelang DCF, Film Di Hyang Negeri di Atas Awan Dirilis

Jumat, 23 Agustus 2024 | 12:31 WIB
X