REFERENSI BERTIA - Perang adalah salah satu masalah global yang telah dimulai sejak berabad-abad yang lalu.
Manusia tidak belajar dari pengalaman berperang di masa lalu, seperti Perang Dunia 1 dan Perang Dunia 2.
Pada saat Perang Dunia 2 kisruh dimana-mana, isu tentang agama, sengketa antar negara, korbannya hingga masa depan anak-anak.
Baca Juga: Saat Berhubungan Intim Kakek Berusia 62 Tahun di Sarkem Meninggal Dunia
Dibalik suka duka dalam Perang Dunia 2 anak-anak juga ikut merasakan sakitnya hidup dalam perang.
Dikutip Referensi Bertia.com dari akun Instagram @lookathistory pada Jumat, 28 Januari 2022 berikut nasib anak-anak dalam Perang Dunia 2:
1. Jadi korban pemerkosaan
Tak ada anak dewasa, anak-anak perempuanpun menjadi korbannya. Pada saat terjadinya Perang Dunia 2 puluhan bahkan ribuan anak perempuan tercatat dalam sejarah pernah menjadi korban pemerkosaan oleh para tentara, baik dari front sekutu maupun dari front sentral.
Baca Juga: Tiga Sifat Isteri yang Buat Rezeki Suami Mengalir Deras
Paling banyak anak-anak yang berusia 13 tahun yang menjadi korban. Hal itu dilakukan tentara untuk mendapatkan hiburan dan menjadi pemuas nafsu disaat ia jauh dari isterinya.
2. Menjadi yatim
Banyak anak-anak pasca perang menjadi yatim. Ada jutaan anak yang menjadi yatim pada saat Perang Dunia 2.
Anak-anak menjadi yatim itu sendiri kemudian dirawat oleh orang lain atau masuk panti asuhan.
Baca Juga: Pemprov Banten Pastikan Pasokan Minyak Goreng Aman
Artikel Terkait
Sejarah Perang Saudara China: Perebutan Wilayah Oleh Partai Komunis VS Partai Nasionalis
Mengenal Pewayangan, Berikut Adalah Tokoh Wayang yang Memiliki Kekuatan Super Power
Besar Jasanya, 2 Presiden Indonesia yang Terlupakan
Fisikawan Isaac Newton Pernah Memprediksi Kiamat akan Terjadi Tahun 2060, Begini Kisahnya
Selain Pesawat, Ini Dia Senjata Bunuh Diri Milik Jepang yang Juga Dikenal Mematikan