Inilah Kekejaman Penjajahan Jepang Pada Perang Dunia Kedua yang Mengimbangi Kekejaman Nazi Jerman

photo author
- Minggu, 23 Januari 2022 | 15:00 WIB
Kekejaman penjajahan Jepang pada perang dunia kedua melebihi Nazi Jerman (tangkap layar/Instagram/@socialstudi.id)
Kekejaman penjajahan Jepang pada perang dunia kedua melebihi Nazi Jerman (tangkap layar/Instagram/@socialstudi.id)

REFERENSI BERITA - Selama pendudukan wilayah Asia Tenggara, Jepang memutuskan untuk membangun rel kereta api yang menghubungkan Thailand dan Burma (sekarang Myanmar).

Rel kereta api akan melewati hutan yang sangat lebat, dan sebagian besar dibangun dengan tangan, tanpa bantuan dari alat-alat industri besar.

Jepang mengumpulkan 60.000 orang tawanan perang dan 200.000 pekerja lokal yang diperbudak dan memaksa mereka untuk bekerja siang dan malam melalui musim hujan dan panas terik.

Baca Juga: Salut! IPK Dibawah 3 , Tiga Orang Ini Dapat Beasiswa Kuliah di Luar Negeri , Salah Satunya Kang Emil

Buruh hanya diberi makan nasi, dan mereka yang terluka dibiarkan binasa. Belum lagi pemerkosaan Nanking, demikian sebutannya, merupakan salah satu kekejaman terburuk dalam sejarah manusia.

Mereka benar-benar memiliki permainan dimana mereka melemparkan bayi Cina ke udara dan menusukkan bayi itu ke bayonet mereka.

Tentara Jepang juga memiliki permainan dimana orang yang membunuh warga sipil terbanyak dalam satu malam, kemudian dia akan menang.

Baca Juga: Deretan Artis yang Pernah Mati Suri, Ardhito Pramono Mengaku Bisa Lihat Jasadnya Sendiri

Pemerkosaan, penyiksaan dan pembunuhan terhadap pria, wanita, orang tua dan bayi belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah modern.

Bahkan Nazi Jerman tidak terlibat dalam jenis penyiksaan sipil secara massal seperti yang dilakukan oleh Jepang.

Latihan bayonet pada target hidup. Tentara Dai Nippon mengambil tahanan perang mereka untuk digunakan sebagai objek latihan bayonet.

Membayonet atau setidaknya menikam orang yang hidup membutuhkan tekad dan mental yang kuat, karena tak jarang tentara yang tidak tega menusuk musuh dengan bayonet. Jadi dengan cara ini, tentara Jepang dapat mengatasi halangan psikologis ini.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Suardi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X