Mengenal Sejarah Pendudukan Belanda di Indonesia dan Perjanjian Bersejarah sebelum Kemerdekaan

photo author
- Kamis, 30 Mei 2024 | 02:49 WIB
tangkap layar/kondisi sosial ekonomi pada masa penjajahan Belanda dan Jepang di Indonesia (Instagram/@sayafatih)
tangkap layar/kondisi sosial ekonomi pada masa penjajahan Belanda dan Jepang di Indonesia (Instagram/@sayafatih)

Perjalanan Belanda di Indonesia tidak berjalan mulus. Mereka menghadapi perlawanan dari kerajaan-kerajaan lokal di Nusantara.

Baca Juga: Perkuat Mitigasi Bencana, PMI Kebumen Bekali Sejumlah Relawan Desa

Salah satu peristiwa penting adalah Perang Banda (1621-1629), di mana Belanda bertempur melawan kerajaan-kerajaan di Maluku untuk mengendalikan perdagangan rempah-rempah.

Baca Juga: Banjarnegara Miliki Pj Bupati Baru, Ini Salah Satu PR yang Harus Dikerjakan

Pada tahun 1667, terjadi Perjanjian Bongaya antara Kerajaan Gowa dan VOC, yang menguntungkan Belanda. Perjanjian ini menandai salah satu dari banyak perjanjian yang merugikan kerajaan-kerajaan Nusantara.

Perjanjian dan Pembagian Kekuasaan

Sebelum kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, terjadi beberapa perjanjian penting antara Belanda dan kerajaan-kerajaan di wilayah Nusantara.

Baca Juga: Presiden Jokowi bertakziah ke rumah duka almarhumah Syarifah Salma

Perjanjian Jepara (1676) adalah upaya untuk mengakhiri pemberontakan Trunojoyo terhadap Kerajaan Mataram.

Baca Juga: Kronologi Lengkap Penemuan Jenazah Slamet Setiadi di Waduk Mrica

Perjanjian Giyanti (1755) membagi kekuasaan antara dua penguasa Mataram, Mangkubumi dan Pakubuwana III.

Baca Juga: Innalillahi, Korban Laka Air di Waduk Mrica Banjarnegara Ditemukan Meninggal Dunia

Sedangkan Perjanjian Salatiga (1757) mencoba menyelesaikan konflik antara Sunan Pakubuwana III, Sri Sultan Hamengkubuwono I, dan VOC dengan Pangeran Sambernyawa.

Puncak Pendudukan Belanda dan Perjanjian Kalijati

Puncak pendudukan Belanda terjadi pada tahun 1912 ketika mereka berhasil menguasai seluruh wilayah yang kemudian menjadi Indonesia modern.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Panji Setiawan

Sumber: YouTube Invoice Indonesia

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X