REFERENSI BERITA - Pro dan kontra soal rencana Pemkab Pandeglang yang akan membeli sepeda listrik untuk kendaraan operasioanl RT dan RW masih berlanjut.
Pemberitaan di media massa dan media sosial pun semakin hangat. Banyak pihak yang menyatakan keberatan bahkan melakukan protes terhadap kebijakan Pemkab Pandeglang itu.
Namun tidak sedikit pula yang menyatakan dukungan terhadap rencana pemerintah daerah yang diplot untuk tahun 2023 itu.
Baca Juga: Aktifkan Kepengurusan di Banten, Forum CSR Nasional Tunjuk Caretaker
Puluhan RT dari Kecamatan Koroncong bahkan mendatangi gedung DPRD untuk menyampaikan dukungannya.
"Sebenarnya sejak tahun 2017 RT dan RW sudah mengusulkan sarana kerja, malah mengusulkan sepeda motor, insentif yang layak. BPD (Badan Permusyawaratan Desa, red) juga mengusulkan sepeda motor operasional," terang Staf Ahli Bupati Bidang Ekonomi Keuangan dan Pembangunan, Hasan Bisri kepada Referensi Berita menyikapi ramainya pemberitaan soal sepeda listrik pada Selasa, 30 Agustus 2022.
Hasan Bisri juga menerangkan, aspirasi dari aparat di tingkat bawah cukup beragam. Antara lain, kader Posyandu meminta kenaikan insentif dan seragam batik.
Baca Juga: Kadin Provinsi Banten Ramaikan Djakarta Festival dengan Beragam Produk UKM
"Ada pula usulan dari Kades tentang pengadaan kendaraan roda empat untuk operasional. Dan tentu saja, Pemda Pandeglang untuk tahun 2023 tidak hanya menganggarkan sepeda listrik untuk RT dan RW," ungkapnya.
Kata dia, masih banyak yang dianggarkan Pemkab Pandeglang sesuai dengan usulan dan kemampuan keuangan daerah, yaitu kenaikan insentif RT dan RW dan sound system utk majelis taklim, hibah untuk MUI kecamatan dan desa.
Masih kata Hasan Bisri, ada juga pembangunan sekolah dan hibah untuk pondok pesantren dan lainnya. Ditambah lagi penguatan ekonomi masyarakat.
Baca Juga: KUB Cendana Baros Siap Ekspor Emping Melinjo Unggulan Warunggunung
"Kita harus bijak dalam memahami program pembangunan dan pemberdayaan masyarakat. Postur RABD 2023 tetap prioritas adalah infrastruktur dan pemulihan ekonomi," jelasnya.
Terkait banyaknya aksi penolakan dari ellemen masyarakat terkait rencana pembelian sepeda listrik, Hasan Bisri menegaskan, pro dan kontra adalah bagaian dari proses anggaran.
Artikel Terkait
Soal Proyek Sepeda Listrik, Uday Suhada: Mikir yang Logis Dikit Lah...!
Empat Fraksi di DPRD Kabupaten Pandeglang Kompak, Tolak Proyek Sepeda Listrik
DPKAD Kabupaten Pandeglang Mau Lelang Pulau Liwungan, Warga Citeureup Ajukan Syarat ini
Kirim Doa untuk Almarhum Letkol (Purn) HM Mubin, Ketua DPC Gerindra Pandeglang dan PEPABRI Gelar Tahlilan
Satu lagi dari Pandeglang! Seorang Pasien harus Diangkut Menggunakan Mobil Losbak