Afrika Selatan, Negara dengan Sejarah Unik dan Keanekaragaman Budaya

Pada tahun 1487, penjelajah Portugis Bartolomeu Dias memimpin pelayaran Eropa pertama untuk menemukan jalur alternatif menuju Jalur Sutra. Ekspansi Eropa berlanjut dengan kedatangan Belanda dan Inggris, yang masing-masing berusaha menguasai wilayah tersebut.

Baca Juga: Tim Ahli Cagar Budaya Banjarnegara Desak Enam Benda Bersejarah Segera Ditetapkan Jadi Cagar Budaya

Pada tahun 1910, Uni Afrika Selatan dibentuk, meliputi wilayah bekas jajahan seperti Cape Colony, Transvaal, Natal, dan Free State Orange. Uni ini adalah negara dominion Inggris yang independen, diperintah di bawah monarki konstitusional.

Baca Juga: Tanjung Verde, Salah Satu Negara Paling Demokratis di Afrika?

Tahun 1913, undang-undang Native Land Act menjadi cikal bakal politik apartheid, mengalokasikan hanya sekitar 8% tanah untuk hunian kulit hitam. Pada tahun 1948, Partai Nasional memperkuat segregasi rasial yang dimulai oleh kolonial Belanda dan Inggris.

Baca Juga: Inilah Guinea Khatulistiwa, Negara Kaya Sumber Daya dengan Kemiskinan yang Meluas

Setelah puluhan tahun perjuangan melawan apartheid, pada 27 April 1994, Partai ANC memenangkan pemilihan umum demokratis pertama.

Sejak saat itu, partai ini telah memerintah Afrika Selatan dalam aliansi dengan Partai Komunis Afrika Selatan dan Kongres Serikat Buruh Nasional Afrika Selatan.

Afrika Selatan memiliki banyak fakta menarik:

1. Nama Afrika Selatan berasal dari lokasi geografisnya di ujung selatan benua Afrika.

2. Negara ini mengakui 11 bahasa resmi, termasuk Zulu, Xhosa, Afrika, Inggris, dan lainnya.

3. Sekitar 80% populasi adalah keturunan bangsa Bantu.

Baca Juga: 10 Negara Terindah di Dunia, Indonesia di Puncak
4. Motto negara ini adalah "Bersatu dalam Perbedaan".

5. Bendera Afrika Selatan yang digunakan sejak tahun 1994 melambangkan penyatuan berbagai elemen masyarakat.

6. Hewan nasionalnya adalah Springbok, jenis kijang asli Afrika Selatan.