Afrika Selatan, Negara dengan Sejarah Unik dan Keanekaragaman Budaya

photo author
- Kamis, 20 Juni 2024 | 08:50 WIB
Foto Udara Kota Cape Town, Afrika Selatan (Sharonang/Pixabay.com) (Panji Setiawan )
Foto Udara Kota Cape Town, Afrika Selatan (Sharonang/Pixabay.com) (Panji Setiawan )

REFERENSIBERITA.COM-Afrika Selatan, yang menjadi tuan rumah Piala Dunia 2010, adalah negara dengan sejarah yang kaya dan beragam. Selain dikenal karena turnamen sepak bola tersebut, Afrika Selatan juga terkenal karena mantan presiden Nelson Mandela yang gemar memakai batik Indonesia di acara kenegaraan, sehingga batik tersebut dikenal sebagai "Mandela's shirt" di Afrika Selatan.

Baca Juga: Sudan Selatan Negara Termuda di Dunia, Sejarah, Kondisi Geografis, dan Fakta Menarik

Keunikan lain dari negara ini adalah memiliki tiga ibu kota: Pretoria (ibukota eksekutif), Bloemfontein (ibukota yudikatif), dan Cape Town (ibukota legislatif). Ketiga ibu kota ini muncul sebagai hasil perundingan empat provinsi besar (Cape Colony, Orange River Colony, Transvaal Colony, dan Natal Colony) saat proses unifikasi Afrika Selatan pada tahun 1910.

Baca Juga: Pramuka Banjarnegara Pengen Eksis, Ayo Ikutan Jadi Volunteer Pusdatin Kwarda Jawa Tengah

Afrika Selatan pernah berada dalam situasi krisis rasial, di mana mayoritas masyarakat kulit hitam diperlakukan secara diskriminatif oleh kelompok kulit putih.

Diskriminasi rasial yang berlangsung lebih dari 40 tahun ini diterapkan dalam sistem politik apartheid, yang dikenal sebagai sistem segregasi rasial yang memisahkan dan mendiskriminasi antara kulit hitam, berwarna (campuran India dan Indonesia), dan kulit putih Afrika Selatan (keturunan Belanda atau Eropa).

Baca Juga: Negara Selandia Baru, Sejarah dan Fakta Unik Selandia Baru

Dengan luas wilayah sekitar 1.221.037 kilometer persegi, Afrika Selatan berbagi perbatasan dengan Namibia, Botswana, Zimbabwe, Mozambik, dan Eswatini, serta mengelilingi negara Lesotho. Negara ini memiliki garis pantai sepanjang 2.798 kilometer yang membentang di sepanjang Samudera Atlantik Selatan dan Samudera Hindia.

Baca Juga: Cara Menjadi Tiktok Affiliate mudah dapat Cuan

Sejak berakhirnya era apartheid pada tahun 1994, Afrika Selatan menganut sistem politik presidensial multi-partai yang relatif demokratis. Mayoritas penduduk yang merupakan warga kulit hitam memberikan dukungan besar kepada Partai African National Congress (ANC), yang pernah dipimpin oleh Nelson Mandela.

Afrika Selatan memiliki jumlah penduduk sekitar 58.775.022 jiwa, dengan masyarakat multietnis yang mencakup berbagai macam budaya, bahasa, dan agama. Pluralitas ini tercermin dalam konstitusi yang mengakui 11 bahasa resmi.

Baca Juga: 7 Pekerjaan yang Cocok untuk Gen Z dalam Beberapa Tahun ke Depan

Sebagai negara penghasil berlian, emas, dan platinum yang utama di dunia, Afrika Selatan juga merupakan tujuan wisata populer. Sebagian besar pendapatan negara berasal dari sektor pariwisata. Sejarah wilayah ini dimulai sejak abad ke-4 oleh orang-orang Bantu, yang menduduki daerah sungai Limpopo dan menggusur penutur Khoisan.

Baca Juga: Pencari Ikan Warga Tribuana Banjarnegara Ditemukan Meninggal Dunia di Sungai Pekacangan

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Panji Setiawan

Sumber: beragam sumber

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X