REFERENSI BERITA - Selain terkenal dengan kehidupannya yang sederhana, masyarakat Baduy juga dikenal dengan kain tenunnya. Baduy mampu membuat kain tenun dengan buatanya sendiri.
Kain tradisional khas Baduy dibuat menggunakan teknologi tradisional yang diciptakan oleh leluhur mereka sejak ratusan tahun lalu.
Sementara itu, bahan kainnya, berasal dari kapas atau daun pelah.
Baca Juga: Mengenal Kideng, Permainan Tradisional Asal Lombok
Dahulu, proses pembuatannya berawal dari penanaman kapas, buah pohon kapas kemudian dipintal menjadi benang.
Setelah benang dipintal kemudian dilanjutkan dengan proses menenunan.
Sekarang kapas tak lagi digunakan untuk membuat baju kebutuhan masyarakat Baduy luar.
Baca Juga: DMI Imbau Sholat Jum'at Ganjil Genap, Muhsinin: Saya tak Sependapat
Kain tenun yang dibuat sekarang, menggunakan benang yang sudah jadi. Namun untuk Baduy dalam tetap menggunakan kain tenun dari kapas.
Bagi Baduy dalam, kain tenun berfungsi sebagai bahan utama pembuatan baju adat. Dimana mereka hanya menggunakan kain tenun yang berasal dari kapas dan warna yan digunakan dominan putih.
Sedangkan bagi Baduy luar memiliki fungsi ekonomi, sehingga memiliki beragam motif.
Baca Juga: Keliling Ponpes, Pengusaha Cukur di Kota Serang Gratiskan Santri Potong Rambut
Seperti dikutip Referensi Berita dari akun Twitter Ditjen Kebudayaan, @budayasaya pada Jumat, 13 Agustus 2021, kain Baduy dianggap memiliki nilai-nilai luhur.
Bagi masyarakat Baduy, menenun hanya boleh dilakukan oleh perempuan. Proses penenunan ini sebagai bentuk pendidikan bagi keturunan mereka.
Nilai-nilai yang terdapat saat proses menenun adalah kreativitas, kedisiplinan dan keuletan.