REFERENSI BERITA - Perempuan kerap dituntut tampil cantik dan menawan, salah satu caranya adalah dengan memakai perhiasan.
Tindik bayi pada perempuan biasanya dilakukan beberapa hari setelah ia lahir, dan tentunya atas permintaan orang tua.
Di Indonesia tindik bayi merupakan tradisi yang sudah dilakukan secara turun temurun hingga saat ini.
Tindik telinga bayi baru lahir dapat dilakukan karena alasan budaya atau untuk mempercantik sang bayi.
Baca Juga: Koalisi Masyarakat Sipil Sebut Ancaman Moeldoko Sebagai Pemberangusan Demokrasi dan Kriminaliasi
Selain itu, ada juga manfaat tindik telinga pada bayi dilihat dari kecamata medis.
Berbeda halnya dengan Inggris. Seperti dilansir referensiberita.pikiran-rakyat.com dari laman magnalene.co, yang ditulis oleh Loren Kristina, Sabtu, 31 Juli 2021,
Loren mengatakan, di Inggris penindikan pada bayi dapat dianggap sebagai tindakan kekerasan.
Baca Juga: Soal Laptop Merah Putih, Pemerhati IT: Harganya Gak Sampe 5 Juta
Pada tahun 2015 Inggris dihebohkan dengan petisi yang diunggah oleh Susan Ingram di situs web kampanye 38 degrees.
Petisi itu mengatakan, tindik telinga adalah bentuk kekejaman terhadap anak, rasa sakit parah, dan ketakutan yang tidak perlu.
Ingram mendesak Menteri Anak Inggris kala itu, Edward Timpson MP, untuk menetapkan tindikan telinga terhadap bayi dan balita sebagai tindakan ilegal.
Baca Juga: Karakter Suneo, Anak Orang Kaya dalam Serial Doraemon
"Dia harus menetapkan hukum tentang persyaratan usia minimum tindikan telinga," Tegas Ingram