REFERENSI BERITA - Pesatnya perkembangan zaman turut mempengaruhi berbagai temuan permainan baru seiring dengan teknologinya.
Pesatnya teknologi berdampak positif dan negatif, dikembangan dan disesuaikan dengan kebutuhan dan perilaku masyarakat.
Jika diamati lebih dalam, permainan anak zaman dulu mengandung intrik dan strategi pendewasaan melalui permainan.
Baca Juga: Suit, Permainan Tradisional Pembuka Permainan Lain
Salah satu permainan tradisional yang populer dimainkan oleh anak-anak tempo dulu adalah hompimpa.
Hompimpa atau hompimpah adalah sebuah cara untuk menentukan siapa yang menang dan kalah dengan menggunakan media telapak tangan yang dilakukan oleh minimal tiga peserta.
Pola permainan dalam hompimpa atau di beberapa daerah populer disebut gambreng adalah semua peserta menyanyikan syair-syair "hompimpa alaium gambreng… mak ijah pake baju rombeng," bunyinya.
Baca Juga: Cek Fakta, 20 Berita Hoaks Seputar Pandemi Covid-19
Ketika pengucapan suku kata terakhir yaitu breng, masing-masing pemain memperlihatkan telapak tangan bagian dalam (tengadah), maupun balik telapak tangannya atau bagian belakang dari telapak tangannya (telungkup).
Dalam permainan ini, yang bertindak sebagai pemenangnya adalah peserta yang paling sedikit menengadahkan atau menelungkupkan tangan mereka.
Kalau ternyata yang telungkup lebih sedikit, maka tangan telungkup dinyatakan pemenang dan yang tengadah langsung kalah lantas keluar dari arena.
Kalau sekali main ternyata yang telungkup ada beberapa orang, maka hompimpah dilakukan terus sampai hanya ada satu orang pemenangnya.
Baca Juga: Pandeglang Masuk Wilayah PPKM Level 3, Pilkades Serentak Resmi Diundur
Biasanya kalau tinggal dua orang, maka akan dilakukan suit atau gamsit untuk mencari siapa pemenangnya.