REFERENSI BERITA - Banten sejak dahulu terkenal dengan jawaranya. Banten juga terkenal sebagai gudangnya jago silat yang kebal senjata. Benarkah demikian? Berikut penjelasan salah seorang tokoh Banten, Nasir Muslich.
Ditemui saat acara Sarasehan Nasional Debus Banten bertema Eksistensi Seni Debus Dalam Perspektif Kaum Milenial “Debus Goes To UNESCO” di sebuah hotel di kawasan Anyer, Banten, Sabtu 5 Desember 2020, Nasir Muslich mengungkap banyak hal tentang Banten, termasuk soal seluk beluk kejawaraan.
Menurutnya, sesungguhnya julukan Banten sebagai gudangnya jawara, tidak lepas dari peran pendahulu Banten yang secara total berjuang demi daerah dan tanah air Indonesia, dari perbuatan dzalim kaum penjajah.
Baca Juga: Pelanggaran Kampanye pada Pilkada Serentak 2020 Didominasi Soal Protokol Kesehatan
Para pendahulu Banten dengan sangat gigih dan gagah perkasa mempertahankan sejengkal tanahnya, agar tidak dikuasai oleh penjajah di bumi Banten.
“Saksi bisu gigihnya pendahulu Banten melawan kedzaliman adalah Istana Surosowan dan Kaibon di kawasan Banten Lama, Kecamatan Kasemen, Kota Serang. Reruntuhan istana itu mengisyaratkan betapa tak mau menyerahnya Sultan Banten oleh kekuatan dzalim penjajah kala itu,” terang Nasir.
Dia menerangkan, sisa-sisa kehebatan pendahulu Banten lainnya bisa diihat dari banyaknya warisan kebudayaan dan seni tradisi yang menggambarkan kedigjayaan leluhur Urang Banten. Ini yang kemudian orang luar menasbihkan bahwa orang Banten jago.
“Dahulu Banten adalah daerah yang sesungguhnya agamis. Banten juga menjadi tempat menimba ilmu agama di Indonesia. Bahkan sampai sekarang. Silahkan dilihat, hampir di setiap desa di Banten ini terdapat pondok pesantren,” papar Nasir.
Baca Juga: Kasus Edhy Prabowo Berimbas Terhadap Elektabilitas Prabowo di Pilpres 2024
Kata dia, kesan jawara secara negatif pernah tersemat kepada warga Banten. Namun itu terbantahkan dengan sendirinya, ketika orang datang dan bergaul secara langsung dengan masyarakat Banten.
Lebih jauh dia menjelaskan, sesungguhnya jawara yang ngejago tidak pernah ada di Banten. Masyarakat Banten adalah masyarakat egaliter. Menghargai sesama, hormat kepada yang tua dan perilaku positif lainnya, selalu melekat pada diri orang Banten.
“Jawara yang benar-benar jawara di Banten, pasti menguasai jurus silat yang paling tinggi. Jurus ini tidak ada duanya, bahkan bisa membimbing jalan keselamatan dunia dan akhirat. Jurus itu adalah ‘silaturahmi.’ Inilah jurus silat yang tingkatannya paling tinggi,” jelas Nasir.
Lebih jauh dia menerangkan, jawara Banten juga selalu mengandalkan air mujarab. Air itu mampu membuat hati dan pikiran terbuka, serta membuat muka selalu bersih dan berseri.
Baca Juga: Walikota Tangerang Sambut Baik Dibentuknya Tim Pemburu Pelanggar Protokol Kesehatan Covid-19