Jafar melihat, tantangan terbesar bagi generasi muda hari ini bukan pada keterbatasan akses, melainkan keberanian menjaga integritas di tengah sistem yang makin pragmatis.
Ia menegaskan bahwa pemimpin masa depan adalah mereka yang berpikir kritis terhadap teknologi, tetapi tetap berpihak pada manusia.
Aryo Prabu Kirono: AI dan Kepemimpinan yang Berbasis Pengetahuan
Sementara itu, Aryo Prabu Kirono, Ketua Bidang Eksternal IPDA, mengajak peserta melihat AI bukan sebagai ancaman, melainkan sebagai peluang untuk memimpin dengan lebih cerdas dan berbasis pengetahuan.
“AI bisa membantu desa membaca diri sendiri: mengenali potensi, memetakan masalah, dan membuat keputusan yang lebih akurat,” ujarnya.
- Aryo menekankan bahwa generasi muda desa harus tampil sebagai aktor pengetahuan bukan sekadar penerima manfaat kebijakan. “Teknologi yang paling berdaya bukan yang menggantikan manusia, tetapi yang memperkuat kemampuan manusia untuk memahami lingkungannya,” tambahnya.
Dalam pandangannya, AI dan nilai-nilai lokal bukan dua kutub yang bertentangan, melainkan dua sumber daya yang bisa saling memperkaya bila dikelola oleh pemimpin muda yang bijaksana dan berpandangan jauh ke depan.
Muhammad Sakur: Menemukan Arah di Persimpangan Modernitas dan Tradisi
Menutup sesi, Muhammad Sakur, Wakil Sekretaris Jenderal IPDA, menyampaikan refleksi yang menggugah. Ia menyebut pemuda desa saat ini tengah berdiri di “persimpangan yang paling tragis” — di antara akar kearifan lokal dan arus globalisasi algoritma.
“Pemuda desa kini diikat oleh nilai tradisi dan tanggung jawab ekologis, namun di saat yang sama ditarik oleh janji kemakmuran instan dari dunia digital,” ujarnya.
Sakur menilai, kepemimpinan sejati lahir dari kemampuan mengawinkan tradisi dan inovasi.
“Jika kita gagal memberi mereka alat untuk menjembatani dua dunia ini,” lanjutnya, “mereka akan menjadi generasi yang tercabut terlalu canggih untuk kembali ke desa, tapi terlalu marginal untuk bersaing di kota.”
Ia menutup dengan seruan:
“IPDA menyerukan: gunakan AI bukan untuk melupakan akar, tetapi untuk menerjemahkan kearifan lokal ke dalam visi masa depan.”
Artikel Terkait
KPK Ungkap Fakta Baru Soal OTT Gubernur Riau: Pejabat Dinas PUPR Ikut Terseret hingga Temuan Barang Bukti dari 3 Mata Uang
Menko PM Muhaimin Iskandar Sebut Pemutihan Tunggakan BPJS Kesehatan akan Dilakukan pada Akhir 2025
IFG Synergy Day 2025 Hadirkan Dampak Ekonomi Positif bagi UMKM Binaan
Presiden Prabowo Setujui Anggaran Rp5 Triliun untuk Pembangunan 30 Rangkaian Kereta Baru