Gerakan Pangan Murah di Banjarnegara: Upaya Efektif Menekan Inflasi dan Menstabilkan Harga Bahan Pokok Jelang Natal dan Tahun Baru 2024

photo author
- Minggu, 15 Desember 2024 | 21:01 WIB
Warga Banjarnegara antusias berbelanja bahan pokok dengan harga terjangkau dalam kegiatan Gerakan Pangan Murah yang digelar di halaman trotoar Kantor Inspektorat, Jl. Dipayudha, Alun-Alun Kota Banjarnegara, Minggu 15/12/2024. Istimewa
Warga Banjarnegara antusias berbelanja bahan pokok dengan harga terjangkau dalam kegiatan Gerakan Pangan Murah yang digelar di halaman trotoar Kantor Inspektorat, Jl. Dipayudha, Alun-Alun Kota Banjarnegara, Minggu 15/12/2024. Istimewa


BANJARNEGARA, referensiberita.com – Dalam upaya menekan inflasi daerah, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara melalui Dinas Perikanan, Pertanian, dan Ketahanan Pangan (Dinpertan) bekerja sama dengan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Bidang Perekonomian Sekretariat Daerah menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM). Kegiatan ini berlangsung pada Minggu (15/12/2024) pukul 06.00 WIB di halaman trotoar Kantor Inspektorat, Jl. Dipayudha, Alun-Alun Kota Banjarnegara.

Baca Juga: Desa Lengkong Kembali Raih Juara 1 Gebyar Pajak Award 2024, Terima Reward Rp 25 Juta dan Program Pembangunan Rp 50 Juta

Kepala Dinpertan Kabupaten Banjarnegara, Firman Sapta Adi, SPt, menjelaskan bahwa GPM bertujuan untuk memastikan ketersediaan bahan pokok masyarakat tetap stabil dengan harga yang terjangkau.

"Gerakan Pangan Murah ini dalam rangka stabilisasi ketersediaan bahan pokok masyarakat supaya harga tetap stabil dan terjamin," ungkap Firman.

Baca Juga: Wacana Pembentukan Provinsi Banyumasan, Purwokerto Dicanangkan Sebagai Ibu Kota Baru Jawa Tengah

Lebih lanjut, Firman menambahkan bahwa tahun ini Pemerintah Kabupaten Banjarnegara telah menyelenggarakan GPM sebanyak 11 kali.

"Kita sudah beberapa kali melaksanakan gerakan pangan murah di tahun ini, dan ini yang ke-11 kali. Kali ini menjelang Natal dan Tahun Baru, insyaallah harga tetap stabil dan tidak melonjak. Sebagai contoh, cabai masih dalam kisaran angka Rp30 ribu, biasanya mencapai Rp40 ribu. Telur kita jual dengan harga Rp28 ribu, sedangkan di eceran sudah mencapai Rp33-35 ribu. Untuk beras, selisihnya Rp3.000. Kami menggunakan beras cadangan Bulog jenis SPHT dengan harga Rp11.400 per kilogram, sementara di pasaran sudah mencapai Rp13-14 ribu," terang Firman.

Firman juga menyebutkan bahwa GPM sangat efektif mendukung program pemerintah dalam pengendalian inflasi.

Baca Juga: UMP Jawa Tengah 2025 Naik 6,5 Persen, Tetap Jadi yang Terendah di Indonesia dengan Besaran Rp2,1 Juta, Begini Rinciannya

"Insyaallah dengan Gerakan Pangan Murah ini sangat mendukung program pemerintah dalam rangka menekan laju inflasi. Alhamdulillah, di tahun ini pengendalian inflasi di Banjarnegara luar biasa berhasil. Selama empat bulan terakhir, yakni Agustus, September, Oktober, dan November, kita mengalami deflasi. Inflasi hanya mencapai 1 persen dengan gear and gear yang lebih rendah dari provinsi bahkan nasional," tambahnya.

Baca Juga: Rofik Hananto Serahkan Bantuan PIP Senilai Ratusan Juta Rupiah kepada Ratusan Siswa SMK Cokroaminoto 2 Banjarnegara untuk Dukung Pendidikan

Firman menjelaskan bahwa salah satu alasan Banjarnegara mampu menekan inflasi adalah statusnya sebagai produsen bahan pangan.

"Ya, karena kita produsen. Produk di Banjarnegara tidak terlalu terpengaruh inflasi. Pelaku usaha di Jakarta memang sempat memengaruhi kenaikan harga, tapi dengan seringnya sosialisasi termasuk Gerakan Pangan Murah ini, kita berhasil menjaga kestabilan harga," jelasnya.

Baca Juga: Perbedaan Strategi PPN Dua Negara ASEAN: Indonesia Berani Tingkatkan Nilai, Vietnam Justru Sengaja Turunkan Angkanya

Dalam kegiatan GPM, pemerintah bekerja sama dengan sejumlah penyedia bahan pokok.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Panji Setiawan

Tags

Rekomendasi

Terkini

X