REFRENSI BERITA - Ketua Komisi X DPR RI, Syaiful Huda meminta pemerintah untuk mengkaji ulang pembukaan sekolah pada Januari 2021, menyusul meningkatnya jumlah kasus Covid-19.
Dalam keterangannya di Jakarta Syaiful Huda mengatakan, dalam beberapa hari terakhir pihaknya menerima banyak masukan dari orangtua murid, yang mengaku khawatir jika sekolah jadi dibuka kembali bulan depan.
“Mereka khawatir dengan penyebaran Covid-19 yang kian tak terkendali. Rencana pembukaan sekolah secara tatap muka, harus dikaji ulang lagi," kata politisi dari PKB tersebut.
Baca Juga: Hidrolog Ungkap Penyebab Utama Kota Bandung Selalu Banjir
Syaiful menambahkan, pembukaan sekolah memang solusi terbaik untuk mengatasi ancaman penurunan kemampuan belajar (learning loss) bagi siswa selama pandemi Covid-19.
Namun dengan semakin meningkatnya jumlah kasus positif Covid-19, rencana pembukaan sekolah sebaiknya dipertimbangkan lagi. "Rata-rata kasus Covid-19 anak-anak dunia mencapai 8 persen, sementara di Indonesia mencapai hampir 11 persen," jelasnya.
Politisi PKB ini juga tidak menampik bahwa di daerah-daerah ada desakan yang sangat keras dari para orangtua siswa agar sekolah segera dibuka.
Baca Juga: Awal 2021, Banjir Intai Jawa Barat hingga Sulsel , Gelombang Tinggi Ancam Selatan Banten
"Namun pemerintah daerah perlu benar-benar mengkaji risiko pembukaan sekolah dengan melihat data penyebaran Covid-19 dan tingkat dukungan sistem protokol kesehatan bagi masyarakat," kata dia.
Senada dengan Syaiful, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mendorong pemerintah pusat dan daerah fokus mempersiapkan infrastruktur pendukung penerapan protokol kesehatan, menjelang rencana pembukaan kembali sekolah secara tatap muka pada awal tahun depan.
Baca Juga: Refly Harun Harap Prabowo Subianto Tetap Pikirkan Pendukungnya
"Pemerintah pusat dan pemerintah daerah perlu berfokus pada persiapan infrastruktur, protokol kesehatan dan sinergi antara Dinas Pendidikan dengan Dinas Kesehatan," kata Komisioner KPAI Bidang Pendidikan, Retno Listyarti.
"Jika sekolah tatap muka belum mampu memenuhi infrastruktur dan protokol/SOP, maka tunda dulu buka sekolah," tegas Retno.***