REFERENSI BERITA - Kebiasaan masyarakat adat Baduy, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten yang selalu menerapkan protokol kesehatan saat pandemi Covid-19, rupanya menjadi penangkal masuknya virus yang menghebohkan dunia itu.
Di lingkungan tempat tinggal masyarakat Baduy, memang belum ditemukan kasus positif Covid-19. Warga Baduy yang berjumlah sekira 11.600 jiwa itu tersebar di 65 kampung dan semuanya menjalani kehidupan normal tanpa dibayangi ketakutan terkena Covid-19.
"Kami mewajibkan semua warga di sini menerapkan protokol kesehatan dengan 3M," kata Kepala Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Jaro Saija, Rabu 16 Desember 2020 seperti ditulis pikiranrakyat.com dari Antara.
Baca Juga: Sri Mulyani: Butuh Teknologi Memadai untuk Pemberian Vaksin Massal
Ia mengatakan, warga Baduy wajib menerapkan protokol kesehatan dengan 3M guna mencegah penyebaran Covid-19. Aturan itu berlaku juga untuk wisatawan yang datang ke permukiman masyarakat Baduy.
Orang-orang juga dilarang berkerumun. Sebelum masuk kawasan permukiman Baduy, masyarakat adat Baduy terlebih dahulu mencuci tangan di tempat yang disediakan pemerintah desa setempat.
"Kami sangat mendukung perlindungan diri sendiri juga keluarga dan orang lain dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan itu," katanya.
Baca Juga: Kabar Baik untuk Pekerja, Realisasi BSU Capai Rp27,96 Triliun
Dia mengatakan, masyarakat Baduy selalu menaati kebijakan pemerintah untuk pengendalian dan pencegahan Covid-19. "Kami yakin kebijakan pemerintah itu untuk memutus mata rantai penyakit yang mematikan sehingga Indonesia terbebas Covid-19," katanya.
Kepala Seksi Ekonomi dan Pembangunan Desa Kanekes, Hudri mengatakan, masyarakat Baduy menaati penerapan protokol kesehatan guna mencegah penularan Covid-19.
Baca Juga: Kehadiran Vaksin Covid-19 Gratis, Disambut Gembira Pelaku Pariwisata
Hingga saat ini, kata dia, warga Baduy terbebas dari ancaman penyakit yang membahayakan itu. "Kami terus membangun kesadaran masyarakat agar menaati penerapan protokol kesehatan dan 3M untuk mencegah pandemi Covid-19," katanya.
Pulung (50), istri Jaro Saija, mengaku tidak lepas dari pemakaian masker karena sering didatangi wisatawan dan tamu dari luar daerah. "Kami bersama suami selalu memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan menggunakan sabun untuk mencegah virus corona," katanya.***
