Buku Memoar PAA Achmad Djajadiningrat Diserahkan ke Pemprov Banten

photo author
- Jumat, 20 November 2020 | 10:17 WIB
PROSESI penyerahan buku “Memoar Pangeran Aria Achmad Djajadiningrat. (RUKMAN NURHALIM MAMORA)
PROSESI penyerahan buku “Memoar Pangeran Aria Achmad Djajadiningrat. (RUKMAN NURHALIM MAMORA)

REFERENSI BERITA - Provinsi Banten mendapat tambahan sumber buku bermuatan pendidikan yang penting bagi sejarah, pemerintahan, kemasyarakatan dan budaya yang tertuang dalam buku “Memoar Pangeran Aria Achmad Djajadiningrat.”

Buku itu diserahkan Ketua Paguyuban Keluarga PAA Achmad Djajadiningrat, Anangga Roesdiono, Kamis 19 November 2020 di gedung negara atau eks Pendopo Gubernur kepada Gubernur Banten yang diwakili Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten, Tabrani.

Dalam sambutannya Tabrani menyampaikan, atas nama Pemerintah Provinsi Banten dirinya mengucapkan terima kasih kepada keluarga yang telah menyerahkan buku yang aslinya ditulis dalam bahasa  Belanda.

Baca Juga: SUTET dan Makam belum Tuntas Dibebaskan di Area Genangan Waduk Karian

"Menurut informasi, buku itu semula tersimpan di Museum Leiden, Balanda. Saya akan segera melaporkan penyerahan buku ini kepada Pak Gubernur Banten untuk ditindaklanjuti pemanfaatannya," ungkap Tabrani.

Hadir saat prosesi penyerahan buku itu Jaro Pamarentah dan Jaro Sangka Sirahdayeuh dari Kanekes Baduy. Kehadiran mereka sangat penting, karena PAA Achmad Djayadiningrat merupakan keturunan Kanekes, kampung adat dari Cikeusik.

Baca Juga: Akhir Pekan ini UMK 2021 Diteken Gubernur WH

Rohaendi selaku pemerhati dan pecinta Baduy yang memandu acara mengungkapkan, buku itu diketahui dari Lissa Djajadiningkrat yang sempat membacakan petikan bukunya saat diskusi “Baduy Kekinian” dengan para youtuber di Bale Seni Ciwasiat, Kabupaten Pandeglang, Banten bulan Oktober lalu.

Sementara pemerhati Baduy lainnya, Uday Suhada yang juga hadir mengungkapkan, buku ini merupakan catatan harian perjalanan hidup dari tokoh yang sempat menjadi regent Serang, dan Batavia di masa kolonial.

Baca Juga: Siapkan Lahan 5.000 Hektar, Banten Bakal jadi Sentra Kopi Nasional

"Buku itu amat penting bagi para kalangan ilmiah sebagai pengetahuan sejarah Banten. Menurutnya, kelak pengetahuan sejarah Banten menjadi kurikulum pembelajaran sejarah di lingkungan pendidikan Provinsi Banten," ujarnya.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Rukman Nurhalim Mamora

Tags

Rekomendasi

Terkini

Syukuran Panen, Ratusan Warga Gumelem Gelar Gethekan

Jumat, 1 November 2024 | 22:28 WIB

Jelang DCF, Film Di Hyang Negeri di Atas Awan Dirilis

Jumat, 23 Agustus 2024 | 12:31 WIB
X