Inna Lillahi wa Inna Ilaihi Rajiun, Pasien yang Ditandu Menggunakan Kain Sarung itu Akhirnya Meninggal Dunia

photo author
- Rabu, 4 Mei 2022 | 20:36 WIB
Almarhum Suhendi (51) saat ditandu menuju Puskesmas. (Dok. Keluarga Suhendi)
Almarhum Suhendi (51) saat ditandu menuju Puskesmas. (Dok. Keluarga Suhendi)

REFERENSI BERITA - Pasien yang digotong menggunakan tandu dari kain sarung saat akan dibawa ke Puskesmas, akhirnya meninggal dunia.

Pasien yang berusia 51 tahun bernama Suhendi (nama lengkap Hendi) itu menghembuskan nafas terakhirnya di rumah sakit di Serang beberapa belas jam setelah mendapat perawatan.

Meninggalnya salah satu warga Kampung Cikeuyeup, Desa Batuhideung, Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten itu disampaikan sallah satu anggota keluarganya, Rois.

Baca Juga: Jangan Panik! Kenali Gejala dan Cara Mencegah Hepatitis Akut Menurut IDAI

Saat ditelepon wartawan Rois mengaku sedang berada di dalam mobil jenazah yang membawa jasad almarhum ke kampung halamannya.

“Ini dalam perjalanan pulang. Saya lagi di mobil jenazah,” terang Rois melalui pesan WhatsApp pada Rabu, 4 Mei 2022.

Rois menerangkan, almarhum meninggal dunia sekitar pukul 15.00 WIB di salah satu ruangan rumah sakit di Serang. “Meninggalnya jam 3 sore. Masih (dalam perjalanan) di Baros,” terangnya.

Baca Juga: Hepatitis Akut Mengancam, ini Imbauan Kemenkes RI

Dia mengaku belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut terkait apakah almarhum akan langsung dimakamkan atau tidak. “Maaf belom bisa jawab. Nanti gimana keluarga di kampung saja,” ungkapnya.

Diketahui, Suhendi seorang warga Kampung Dukuhhandap, Desa Batuhideung, Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten harus ditandu menuju Puskesmas setempat saat hendak mendapatkan pelayanan kesehatan.

Baca Juga: Waspadalah! Kemenkes RI Ingatkan Ancaman Penyakit Hepatitis Akut

Pria yang mengidap penyakit saraf kejepit dan sesak nafas itu harus ditandu oleh warga lantaran akses jalan dari rumahnya menuju fasilitas kesehatan di wilayah Cimanggu sulit dilalui kendaraan roda empat.

Foto hasil bidikan anggota keluarga Hendi menampakkan dia ditandu dengan menggunakan kain sarung. Rombongan itu harus melewati hutan dan jalan setapak yang kondisinya licin sejauh dua kilometer.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rukman Nurhalim Mamora

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X