REFERESI BERITA- Peristiwa pembunuhan mantan Bupati Lebak, jarang diketahui dan terlupakan begitu saja.
Bahkan tak sedikit generasi muda sekarang ini kebanyakan tidak tahu sejarah mengenai peristiwa pembunuhan salah satu mantan Bupati Lebak ini.
Diawali dari kunjungan Presiden Soekarno dan Hatta ke Rangksbitung, karena desas-desus bahwa Banten akan berdiri sendiri.
Baca Juga: Ulama, Jawara dan Pamong Praja dalam Stratifikasi Sosial Masyarakat Kabupaten Lebak Abad ke-19
Maka pada tanggal 10 Desember 1945, Soekarno dan Hatta tiba di Rangkasbitung setelah sebelumnya mendatangi Serang.
Ketika Soekarno dan Hatta sedang berada di Rangkasbitung, pada malam harinya mantan Bupati Lebak Raden Tumenggung Hardiwinangoen didatangi beberapa orang pemuda dari "Dewan".
Mereka mengatakan presiden ingin bertemu. Raden Hardiwinangoen pun kemudian naik dan ikut bersama mereka naik mobil yang diketahui mobil dari GEBEO.
Baca Juga: Terungkap, Pelaku Pembunuhan Wanita yang Ditimbun Pasir di Cikande Ditangkap Polisi
Ia mulai merasa tertipu ketika ternyata ia dibawa ke tengsi polisi Jawara. Disana telah menunggu kepala Polisi H. Muhi. Ia kemudian diikat dan dibawa ke arah Bayah.
Peristiwa ini seperti dilansir Referensi Berita dari buku Sejarah Kabupaten Lebak (Nina. H, et all, 2006: 248) pada Rabu, 13 Oktober 2021.
Tepat di jembatan Cisiih ia ditembak mati dan mayatnya dilemparkan ke kali. Baru dua hari kemudian mayatnya ditemukan oleh penduduk.
Baca Juga: Macan Tutul Mati di Kawah Putih, FK3I: Tindak Tegas Pelaku Pembunuhan!
Pembunuhan Hardiwinageoen terjadi diakbiatkan karena pertemuannya dengan Van der Plas di Hotel des Indes, Jakarta pada bulan November 1945.
Ternyata pertemuan itu diketahui oleh "Dewan" dan hal tersebut semakin menambah kebencian "Dewan" terhadap para priyayi, khususnya terhadap Hardiwniangoen yang dianggap sebagai kaki tangan Belanda.
Artikel Terkait
Kasus Dugaan Pemerkosaan oleh Ayah Kandung di Sulsel, Herman Herry: Tidak Ada Ruang bagi Pemerkosa
Usulan Pemerintah soal Pemilu 15 Mei 2024 Diminta Ditinjau Ulang
Gubernur Banten: Target Indikator Makro Ekonomi 2022 Sebesar 5,6 Persen
Gubernur Banten: Budidaya Vanili Dorong Pengembangan Rempah di Banten
Ulama, Jawara dan Pamong Praja dalam Stratifikasi Sosial Masyarakat Kabupaten Lebak Abad ke-19