REFERENSI BERITA- Indonesia memiliki banyak sekali tokoh-tokoh yang mewarnai perjalanan sejarah bangsa Indonesia.
Dari sekian banyaknya tokoh-tokoh tersebut salah satu diantaranya adalah Jendral Abdul Haris Nasution, yang disebut juga seorang pendiri orde baru.
Nasution lahir Katonopan, Tapanuli Selatan, Sumatera Utara pada 3 Desember 1918, anak seorang petani yang bergelut di dunia militer setelah sebelumnya sempat menjadi guru di Bengkulu.
Baca Juga: Tokoh-Tokoh Indonesia Ini Jadi Nama Jalan di Luar Negeri, Salah Satunya Munir dan Presiden Jokowidodo
Seperti dikutip Referensi Berita dari buku 100 Tokoh yang Mengubah Indonesia karya Floberta Aning, 2005, Jenderal Nasution dikenal sebagai jenderal besar, dan dwifungsi ABRI.
Namun, konsep yang digagasnya telah menyimpang ke arah destruktif. Orde Baru yang ikut didirikannya telah menafsirkan konsep itu dalam peran ganda militer yang sangat represif dan eksesif.
Dengan konsep Dwifungsi ABRI ini, tentara tidak lagi menjadi pembela rakyat, tetapi bermain dalam lapangan politik.
Baca Juga: Tokoh Muda Banten: Jangan Beri Ruang bagi Penista Agama
Selain dikenal sebagai penggagas konsep Dwifungsi ABRI, Nasution juga dikenal sebagai peletak dasar Perang Gerilya. Gagasan perang gerilya ini dituangkan dalam bukunya yang fenomenal berjudul Strategy of Guerrilla Warfare.
Bukunya tersebut menjadi terkenal dan banyak diterjemahkan ke berbagai bahasa asing, bahkan karyanya ini menjadi buku wajib akademi militer di sejumlah negara, termasuk sekolah elite militer dunia, West Point, Amerika Serikat.***
Artikel Terkait
Tiga Tokoh dan Nama Radio yang Pertama Kali Menyiarkan Berita Proklamasi 17 Agustus 1945
Banten Berduka, Satu lagi Tokoh Pejuang Provinsi Banten Wafat
Menkopolhukam Kumpulkan Tokoh Agama se-Banten, Wagub Ajak Warga Bersatu Hadapi Covid-19
Presiden Jokowi Beri Anugerah Tanda Kehormatan untuk 335 Tokoh
Deretan Tokoh Penerima Anugerah Tanda Jasa dan Kehormatan dari Presiden Jokowi