Ketua PC NU Kota Serang: Komunikasi Macet, Reformasi Birokrasi di Banten Stagnan

REFERENSI BERITA - Selama kepemimpinan Penjabat Gubernur Al Muktabar, terjadi stagnasi (pelambatan) dalam reformasi birokasi di Pemprov Banten.

Hal ini disebabkan minimnya komunikasi antara Penjabat Gubernur Banten, ASN di bawahnya dan stakeholder yang ada.

Hal ini disampaikan tokoh agama Provinsi Banten, KH Matin Syarkowi dalam pesan suara yang diterima Referensi Berita pada Selasa, 11 Oktober 2022 malam.

Baca Juga: Mahasiswa UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten Perdalam Arkeologi Banten

“Sepertinya Penjabat Gubernur Banten ada semacam menganggap orang lain tidak layak dipercaya, atau sulit mempercayai orang lain,” kata KH Matin Syarkowi.

Menurutnya, dalam menjalankan roda pemerintahan, walau bagaimana pun akan terjadi kompromi dalam pengertian positif, bukan negatif.

Kompromi itu akan mendorong seluruh elemen bergerak untuk mewujudkan tujuan. "Saya melihat Penjabat Gubernur ini masih sangat egois. Menganggap orang lain tidak bisa dipercaya. Ya, kalau ini diteruskan tentu berbahaya," terangnya.

Baca Juga: Ombudsman tak Mau Hadiri Sidang, Penggugat Minta Presiden dan DPRRI Tinjau Ulang UU 37/2008

Karena kata dia, di dalam pemerintahan menyangkut berbagai hal, termasuk urusan politik dan lainnya.

“Tidak bisa karena merasa satu pihak bersih, pihak lain selalu tidak bersih. Ini yang menyebabkan komunikasi tidak berjalan. Yang korban, tentu saja masyarakat Banten,” katanya.

Ketua PC NU Kota Serang ini menyarankan, Penjabat Gubernur Banten bersikap terbuka kepada semua pihak.

“Persoalan benar atau tidak benar, waktu yang akan menilai. Yang penting komunikasi itu bukan basa basi. Artinya harus berjalan lancar,” katanya.

Baca Juga: Uday Suhada: Evaluasi Penjabat Sekda dan Kepala BKD Banten, Segera!

Sementara Al Muktabar dalam sebuah kesempatan mengajak para stakeholder Provinsi Banten untuk bersatu dalam rangka membangun Provinsi Banten.