REFERENSIBERITA.COM-Kementerian Pertanian (Kementan) telah menjalin kemitraan dengan National Rice Research Institute (CNRRI), lembaga penelitian padi terbesar di Tiongkok, untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan menjamin ketersediaan pangan di dalam negeri.
Baca Juga: PMI Banjarnegara Torehkan Cerita Manis Untuk Warga Karanggondang
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyatakan bahwa tujuan utama dari kerja sama ini adalah untuk meningkatkan produksi dan produktivitas pertanian dengan memastikan peningkatan hasil panen melalui penerapan teknologi dan inovasi terbaru.
Baca Juga: Saka Bhakti Husada Puskesmas Karangkobar Kembali Cetak Kader Pelopor Kesehatan
Hal ini disampaikannya di Hangzhou, China, pada hari Rabu, sebagaimana dijelaskan dalam keterangan di Jakarta pada hari Rabu, 22 Mei 2024.
Selain itu, Amran menjelaskan bahwa kemitraan ini juga bertujuan untuk meningkatkan indeks pertanaman (IP) dengan memperbaiki pola tanam agar menjadi lebih efisien dan berkelanjutan.
Baca Juga: SMPIT Permata Hati Banjarnegara Gelar Dauroh Quran, Ternyata Ini Tujuannya
"Selanjutnya tentang upaya penurunan biaya produksi untuk mengurangi biaya hingga 40-60 persen melalui teknologi alat dan mesin pertanian dan metode baru,” kata Amran Dikutip referensiberita.com dari Antara.
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, mengadakan kunjungan kerja ke China National Rice Research Institute (CNRRI), institusi riset padi terbesar di China yang didirikan pada tahun 1981.
Baca Juga: Desa Sirukun Banjarnegara Gelar Tradisi Ruwat Bumi, Seribu Tenong Dikirab Keliling Kampung
Kunjungan ini merupakan langkah awal dari kerja sama strategis di bidang teknologi pertanian antara Indonesia dan China.
Menurut Amran, CNRRI adalah pusat penelitian terkemuka yang memiliki peran penting dalam mengoordinasikan program riset padi di tingkat nasional dan internasional.
Baca Juga: Thaif, Kota Paling Adem di Gurun Arab Saudi
"Lembaga ini telah mengembangkan berbagai varietas padi unggul yang tahan terhadap hama dan penyakit, mampu bertahan dalam kondisi lingkungan yang keras, serta memanfaatkan teknologi yang ramah lingkungan dan efisien biaya," kata Amran.
Artikel Terkait
Sejarah Perang Saudara China: Perebutan Wilayah Oleh Partai Komunis VS Partai Nasionalis
Berita Negara Libya Terbaru 2024, Profil Lengkap Libya dari Sejarah, Politik Ekonomi dan Kondisi Saat Ini
Sejarah Xinjiang, kontroversi, Keberagaman Budaya dan Tantangan Hak Asasi Manusia