Saat mulai menjabat, Yuanita melihat bahwa kepercayaan warga terhadap pemerintah desa perlu diperkuat. Ia pun memilih pendekatan terbuka dan komunikatif.
"Saya ingin memastikan warga merasa memiliki desa ini. Karena itu, kami keliling ke tiap RT, mendengar aspirasi mereka satu per satu," ujar Ibu 3 anak ini, Kamis, 30 Januari 2025.
Pendekatan itu menjadi dasar penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes). Salah satu program yang berhasil dijalankan adalah desa digital, yang bertujuan meningkatkan akses informasi dan teknologi bagi masyarakat.
Dalam setahun terakhir, Yuanita menginisiasi pelatihan digitalisasi desa yang melibatkan warga dari berbagai usia. Pelatihan ini mencakup penggunaan teknologi untuk administrasi desa, promosi produk UMKM lokal, serta edukasi bagi generasi muda agar mereka bisa memanfaatkan internet untuk meningkatkan keterampilan dan membuka peluang kerja.
"Era digital adalah bagian dari kehidupan kita saat ini. Saya ingin warga Sered, terutama anak-anak muda, bisa memanfaatkannya dengan maksimal, bukan hanya sebagai pengguna tetapi juga sebagai pelaku yang produktif," katanya.
Baca Juga: Prabowo ke Malaysia: Masalah Bilateral Termasuk Tenaga Kerja Sepakat Kita Tertibkan
Program desa digital ini juga mendapat dukungan dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT). Melalui program tersebut, desa diberikan akses infrastruktur teknologi yang lebih baik, serta pelatihan digital bagi perangkat desa dan warga.
"Dengan adanya dukungan dari Kemendes, kami bisa lebih maksimal dalam mempersiapkan desa agar melek teknologi. Ini bukan hanya soal internet, tetapi juga soal bagaimana warga bisa mandiri secara ekonomi melalui digitalisasi," ujar ibu tiga anak ini.
Kampung Ilmu dan Ketahanan Pangan
Terkait ketahanan pangan, saat ini pihaknya sedang mengembangkan Kampung Ilmu, sebuah kawasan integrated farming yang menggabungkan pertanian, peternakan, perikanan, dan perkebunan dalam satu ekosistem yang saling mendukung.
"Kami mengembangkan konsep integrated farming agar masyarakat bisa lebih mandiri dalam memenuhi kebutuhan pangan. Kami melibatkan warga dalam berbagai aspek, mulai dari bertani, beternak, hingga memanfaatkan hasilnya untuk menciptakan pakan ternak dan olahan pangan yang bernilai tambah," jelas Yuanita.
Baca Juga: Prabowo Harap Gencatan Senjata di Palestina Bertahan
Kampung Ilmu ini bukan hanya bertujuan untuk ketahanan pangan, tetapi juga sebagai wadah pembelajaran bagi warga, terutama generasi muda, untuk memahami cara mengelola sumber daya alam secara lebih efektif dan berkelanjutan.
"Saya ingin generasi muda bisa melihat potensi desa, tidak hanya sebagai tempat tinggal, tetapi juga sebagai sumber peluang. Kampung Ilmu ini adalah contoh nyata bagaimana kita bisa mengelola potensi desa dan menciptakan lapangan pekerjaan melalui sektor pertanian dan peternakan," lanjutnya.